Serangan Ransomware ke BRI Tak Ditemukan hingga Pakar Siber CISSReC Sampaikan Hal Ini
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menegaskan bahwa tidak ditemukan serangan ransomware seperti kabar yang beredar.
TRIBUNTANGERANG.COM - Kabar serangan ransomware dalam sistem perbankan Bank Rakyat Indonesia dibantah secara tegas.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menegaskan bahwa tidak ditemukan serangan ransomware seperti kabar yang beredar.
Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, mengatakan bahwa BRI telah melakukan asesmen mendalam dan tidak menemukan adanya ancaman ransomware terhadap sistem.
“Asesmen lebih lanjut juga menunjukkan bahwa data yang dipublikasikan bukanlah data keluaran dari sistem BRI,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (19/12/2024).
Ia menegaskan bahwa seluruh layanan dan sistem perbankan BRI, termasuk layanan digital seperti BRImo, ATM, dan lainnya berjalan dengan normal tanpa gangguan. BRI juga senantiasa memastikan keamanan data nasabah terjaga.
Menyikapi kabar serangan ransomware itu juga membuat pakar Siber CISSReC turut memberikan respon.
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha mengatakan tim CISSReC juga melakukan investigasi dan menemukan bahwa sampel data yang diberikan oleh Bashe Ransomware identik.
Hal ini juga seperti salah satu unggahan di Scribd yang diunggah oleh salah satu akun bernama "Sonni GrabBike" pada tanggal 17 September 2020.
Pada investigasi yang lebih lanjut secara random pada beberapa sample data, CISSReC juga menemukan bahwa nomor kartu yang tertera pada sample data ternyata ada di Scribd adalah valid.
Selain itu nomor kartu tersebut masih aktif karena masih bisa dilakukan transfer ke nomor kartu tersebut.
"Melihat beberapa fakta ini, untuk saat ini serangan siber berupa ransomware tersebut kemungkinan besar adalah informasi yang kurang benar, pun jika memang terkena serangan ransomware, BRI memiliki sistem backup dan prosedur recovery yang bagus karena bisa dengan waktu singkat mengembalikan layanan perbankan," kata Pratama Persadha
BRI juga sudah melakukan klarifikasi langsung ke postingan FalconFeeds.io dan mengatakan bahwa seluruh sistem perbankan BRI berjalan normal.
CISSReC juga melihat bahwa informasi serangan ransomware ini hanya upaya coba-coba untuk memeras BRI bahwa seolah-olah mereka terkena serangan ransomwarwe.
"Karena jika memang group Bashe Ransomware memiliki data asli dari BRI hasil serangan malware mereka, tentu saja seharusnya mereka menggunggah data tersebut dan bukannya mengunggah data yang sudah pernah diposting di Scribd sebelumnya," ujarnya.
Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Viral Google Tampilkan 1 Dollar AS Setara Rp 8.170, Ini Kurs yang Sebenarnya |
![]() |
---|
LockBit Anggap BSI Tak Bisa Melindungi Data dan Uang Nasabah, Korban Disarankan Tempuh Jalur Hukum |
![]() |
---|
BSI Error 4 Hari Setelah Disebut-sebut Diserang Ransomware LockBit 3.0, Berikut Ancamannya |
![]() |
---|
Geger BSI Error Terkena Serangan Ransomware LockBit 3.0, Berikut Penjelasan Tentang Cara Kerjanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.