Berita Jakarta

TransJakarta Rute Bundara HI-Kota Tua Tetap Jalan Meski MRT Fase 2A Beroperasi

Pemprov DKI terus melakukan pembangunan moda transportasi terintegrasi salah satunya yang masih berproses adalah MRT Fase 2A.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Joko Supriyanto
Instagram/ @mohammadriyadi_
TransJakarta. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Pemprov DKI terus melakukan pembangunan moda transportasi terintegrasi salah satunya yang masih berproses adalah MRT Fase 2A.

Rute itu akan terhubung dari Bundara HI-Stasiun Kota Tua dan diprediksi selesai pembangunan sekira tahun 2029 mendatang.

Beredar isu, ketika selesai pembangunan MRT Fase 2A, trayek TransJakarta dari Bundaran HI ke Kota Tua akan dihapuskan.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo memastikan tidak ada penghapusan layanan TransJakarta setelah pembangunan MRT Fase 2A selesai.

Namun, Syafrin mengaku bakal ada penyesuaian rute atau rerouting agar lebih efisiensi dan integrasi layanan transportasi publik. 
 
"Jakarta memiliki rencana induk transportasi yang mengedepankan efisiensi pengelolaan subsidi, termasuk Dana Public Service Obligation (PSO). Oleh karena itu, ketika MRT Fase 2A selesai dan beroperasi penuh dari Lebak Bulus hingga Kota, layanan Transjakarta yang berhimpitan 100 persen dengan jalur MRT, seperti Koridor 1 Blok M-Kota, akan di-reroute. Ini tidak berarti layanan dihentikan, tetapi diarahkan ulang agar lebih optimal," ujarnya, Minggu (22/12/2024).

Menurut Syafrin, TransJakarta tetap berperan penting sebagai transportasi publik karena menghubungkan ke angkutan rel, seperti MRT dan LRT. 

Hal ini sesuai dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menjadikan transportasi berbasis rel sebagai tulang punggung sistem transportasi massal.
 
"Prinsipnya, Transjakarta akan menjadi pelengkap untuk transportasi rel, bukan digantikan. Sebagai contoh, layanan di Bundaran HI tidak akan dihilangkan. Rute Transjakarta akan tetap termanfaatkan dengan pola integrasi, misalnya dari Semanggi, Kebun Sirih, hingga Tanah Abang, untuk mendukung konektivitas,” tururnya.

Syafrin melanjutkan, pihaknya akan evaluasi secara menyeluruh terkait tiket MRT yang dikeluhkan oleh masyarakat mahal.

Sehingga, katanya, harga MRT bisa terjangkau dan tetap memberikan kualitas pelayanan terbaik ke masyarakat.

"Kita akan melakukan penyesuaian tarif agar tetap terjangkau dan mendukung integrasi transportasi massal di Jakarta,” terangnya.
 
"Kami pastikan tidak ada fasilitas yang menjadi mubazir. Semua rute dan halte akan tetap dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung mobilitas warga Jakarta,” tambahnya. (m26)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved