Rombongan SMP Bogor Kecelakaan di Tol

Kondisi Membaik, Fathiyya Zahra, Korban Kecelakaan Tol Pandaan-Malang Pulang ke Tangerang Malam Ini

Alhamdulillah kondisi Fathiyya luka ringan, hanya mengalami lecet di wajah dan paha kanan dan untuk saat ini sudah keluar dari Rumah Sakit (RS) Prima

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
Rumah Fathiyya Zahra Maulidadi Kawasan Perumahan Taman Royal, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Fathiyya Zahra Maulidadi satu di antara pelajar SMP Islam Terpadu dari Gunung Putri, Bogor yang menjadi korban lakalantas setelah bus yang mereka tumpangi menabrak truk yang mundur di Tol Pandaan-Malang, Senin (23/12/2024). 

Laporan Wartawan,

TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Sejumlah pelajar atau santri yang menjadi korban luka dalam kecelakaan satu unit bus dan truk di Jalan Tol Pandaan-Malang dikabarkan akan dipulang secara berkala ke rumahnya masing-masing.
Para korban tersebut pulang usai dipastikan kondisinya semakin membaik, serta dijemput oleh orang tua yang datang langsung ke Jawa Timur.
Di antaranya ialah Fathiyya Zahra Maulida yang tinggal di Kawasan Perumahan Taman Royal, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.
Ibu korban Lailan Syafrina mengatakan, kondisi putrinya tersebut berangsur-angsur membaik usai mengalami luka ringan dalam kecelakaan yang terjadi Senin (23/12/2024) kemarin.
"Alhamdulillah kondisi Fathiyya luka ringan, hanya mengalami lecet di wajah dan paha kanan dan untuk saat ini sudah keluar dari Rumah Sakit (RS) Prima Husada Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur," kata dia saat dikonfirmasi TribunTangerang.com, Selasa (24/12/2024).
Pasca perbaikan kondisi luka yang dijalani selama menjalani perawatan, Fathiyya akan kembali pulang ke rumahnya dengan didampingi oleh sang Ibunda.
Nantinya Fathiyya akan berangkat ke Tangerang bersama seorang santri lainnya yang turut menjadi korban dengan menggunakan moda transportasi udara.
Hal tersebut turut disampaikan oleh sang ayah, yakni Suci saat dihubungi TribunTangerang.com melalui aplikasi pengiriman pesan singkat.
"Kebetulan Fathiyya pulang satu pesawat dengan bersama seorang temennya juga bareng-bareng, mungkin sampai sekira pukul 18.30 WIB sore nanti," ungkap Suci.
Dilansir dari Tribunnews.com, bus dengan nomor polisi S 7607 UW bertabrakan dengan truk tronton nomor polisi S 9126 UU di ruas Tol Malang-Pandaan Km 77 pada Senin sore.
Bus itu membawa pelajar SMP Islam Terpadu dari Gunung Putri, Bogor, yang hendak menuju Kampung Inggris, Kabupaten Kediri. 
Sedangkan truk mengangkut makanan ternak sebanyak 11.200 kilogram, dari arah Surabaya menuju Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kecelakaan ini menyebabkan empat korban tewas.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim, Kombes Pol Komaruddin mengatakan, dari hasil investigasi sementara, truk sempat berhenti di sisi kiri ruas tol arah Surabaya-Malang, persis berseberangan dengan jalur darurat dari jalur B, dari arah Malang menuju Surabaya.
"Jalur darurat ini untuk mengantisipasi kendaraan yang remnya blong. Kalau misalnya turun ke Surabaya, remnya blong, maka pakai jalur darurat," ungkapnya saat ditemui di lokasi kecelakaan.
Komaruddin menjelaskan, dari hasil pemeriksaan kepada sopir truk berinisial SW, truk berhenti karena overheat dan tidak kuat menanjak. Posisi berhentinya truk itu tepat berada di posisi jalan menanjak, artinya tepat di posisi kemiringan.
Polisi juga menemukan fakta adanya bekas ganjalan truk di dekat truk berhenti di Km 78/50, serta bekas goresan di pembatas tengah jalan. 
"Artinya karena truk berhenti di posisi menurun ataupun menikung, truk turun kemudian menabrak, pindah lajur. Truk turun tadinya dari bahu jalan, turun karena ini menikung maka dia pindah ke lajur kanan," tuturnya. 
Sementara dari arah belakang, bus yang mengangkut siswa, berada di lajur kanan dan menabrak truk sehingga menyebabkan kecelakaan.
"Bus yang kami temukan dari alat yang bisa kita deteksi, sementara ini kecepatannya di 80 kilometer per jam," ujarnya. 
Terahir, Komaruddin memastikan bahwa rem tangan truk posisi hidup atau terpasang. 
"Oleh karenanya sebentar lagi tim ahli akan turun untuk memastikan apakah hand rem-nya fungsi atau tidak," pungkasnya. (m28)

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved