Rombongan SMP Bogor Kecelakaan di Tol
Alami Luka pada Dahi dan Paha, Fathiyya Bersyukur Selamat dari Kecelakaan Maut Tol Malang-Pandaan
Salah satu korban kecelakaan di Tol Malang-Pandaan Kilometer 77, Fathiyya Zahra mengaku bersyukur usai selamat dari insiden maut tewaskan 4 orang.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joko Supriyanto
Laporan Reporter TribunTangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Salah satu korban kecelakaan di Tol Malang-Pandaan Kilometer 77, Fathiyya Zahra mengaku bersyukur usai selamat dari insiden yang menewaskan 4 orang tersebut.
Diketahui, Fathiyya merupakan siswi asal Cipondoh, Kota Tangerang, yang turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Fathiyya menjelaskan, sesaat setelah bus yang ditumpanginya bersama para pelajar SMP Islam Terpadu Gunung Putri, Bogor lainnya menabrak truk, dirinya sempat tak sadarkan diri.
Hal itu disebabkan oleh adanya benturan bagian kepala Fathiyya ke kursi penumpang.
Akibat kecelakaan ini, Fathiyya mengaku hanya mengalami luka ringan, yakni lecet pada bagian dahi dan paha kanannya.
"Luka yang dialami itu lecet di dahi kiri, sama paha sebelah kanan, alhamdulillah masih diberikan keselamatan," paparnya kepada wartawan, Rabu (25/12/2024).
Di samping itu, Fathiyya menjelaskan kala itu bus yang ditumpanginya bersama para pelajar SMP Islam Terpadu Gunung Putri, Bogor lainnya, akan kembali ke Kampung Inggris, Kabupaten Kediri, setelah berlibur di Bromo.
Saat sampai di Kilometer 77 Tol Malang-Pandaan, Fathiyya melihat sebuah truk pengangkut pakan hewan ternak, tak kuat menanjak hingga ditabrak bus yang tengah ditumpanginya.
Fathiyya yang kala itu duduk di barisan sebelah kiri, sontak kaget dan terpelanting dari kursinya, usai bus terguling.
Dia mengatakan, usai menabrak, kondisi di dalam bus sudah dalam kondisi porak-poranda.
Beberapa penumpang yang berada di dalam bus kata Fathiyya, bahkan sudah saling bertumpuk.
"Saya duduk di barisan kiri tapi enggak dekat jendela, sehabis kecelakaan itu, kondisi bangku busnya udah enggak tertata lagi, karena udah saling berhimpitan," ujar Fathiyya saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (24/12/2024) malam.
Fathiyya mengaku, usai bus alami kecelakaan, beberapa penumpang sempat terjebak di dalam.
Alhasil, sejumlah warga mulai membantu dengan memecahkan kaca bus dari luar.
"Setelah kecelakaan itu saya masih terjebak di dalam, karena enggak berani mecahin kaca dari dalam, akhirnya ada beberapa warga yang mecahin kacanya dari luar, kemudian lanjut melakukan evakuasi," ungkap Fathiyya.
Fathiyya mengatakan, saat peristiwa terjadi dia sempat tak sadarkan diri usai kepalanya terbentur kursi.
Saat tersadar, dia mengatakan bus telah terguling dan melihat sejumlah penumpang yang sudah saling berhimpitan.
"Waktu tabrakannya itu saya masih sadar, tapi setelah kepala terbentur saya sempat hilang kesadaran, terus mulai sadar tuh ketika proses evakuasi, di situ kondisinya sudah tertimpa-timpa oleh barang dan bangku penumpang," jelas Fathiyya.
Diketahui sebelumnya, bus dengan nomor polisi S 7607 UW bertabrakan dengan truk tronton nomor polisi S 9126 UU di ruas Tol Malang-Pandaan Km 77 pada Senin sore.
Bus itu membawa pelajar SMP Islam Terpadu dari Gunung Putri, Bogor, yang hendak menuju Kampung Inggris, Kabupaten Kediri.
Sedangkan truk mengangkut makanan ternak sebanyak 11.200 kilogram, dari arah Surabaya menuju Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kecelakaan ini menyebabkan empat korban tewas.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim, Kombes Pol Komaruddin mengatakan, dari hasil investigasi sementara, truk sempat berhenti di sisi kiri ruas tol arah Surabaya-Malang, persis berseberangan dengan jalur darurat dari jalur B, dari arah Malang menuju Surabaya.
"Jalur darurat ini untuk mengantisipasi kendaraan yang remnya blong. Kalau misalnya turun ke Surabaya, remnya blong, maka pakai jalur darurat," ungkapnya saat ditemui di lokasi kecelakaan.
Komaruddin menjelaskan, dari hasil pemeriksaan kepada sopir truk berinisial SW, truk berhenti karena overheat dan tidak kuat menanjak. Posisi berhentinya truk itu tepat berada di posisi jalan menanjak, artinya tepat di posisi kemiringan.
Polisi juga menemukan fakta adanya bekas ganjalan truk di dekat truk berhenti di Km 78/50, serta bekas goresan di pembatas tengah jalan.
"Artinya karena truk berhenti di posisi menurun ataupun menikung, truk turun kemudian menabrak, pindah lajur. Truk turun tadinya dari bahu jalan, turun karena ini menikung maka dia pindah ke lajur kanan," tuturnya.
Sementara dari arah belakang, bus yang mengangkut siswa, berada di lajur kanan dan menabrak truk sehingga menyebabkan kecelakaan.
"Bus yang kami temukan dari alat yang bisa kita deteksi, sementara ini kecepatannya di 80 kilometer per jam," ujarnya.
Terahir, Komaruddin memastikan bahwa rem tangan truk posisi hidup atau terpasang.
"Oleh karenanya sebentar lagi tim ahli akan turun untuk memastikan apakah hand rem-nya fungsi atau tidak," pungkasnya. (m41)
Korban Asal Tangerang Ceritakan Detik-detik Mencekam Kecelakaan Tol Malang-Pandaan |
![]() |
---|
Kondisi Membaik, Fathiyya Zahra, Korban Kecelakaan Tol Pandaan-Malang Pulang ke Tangerang Malam Ini |
![]() |
---|
Kecelakaan di Tol Malang-Pandaan, Keluarga Korban Tak Salahkan Sopir Bus tapi Truk yang Mundur |
![]() |
---|
Begini Situasi Rumah Korban Kecelakaan Bus Tol Malang-Pandaan yang Terdapat di Kota Tangerang |
![]() |
---|
Jadi Korban Kecelakaan Tol Pandaan-Malang Fiorenza Aruna Warga Tangsel Luka di Rahang dan Paha |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.