Hendi Mengeluh Hasil Tangkapan Ikan Merosot hingga 80 Persen Imbas Pagar Laut di Pesisir Tangerang

Kalo paling utama di situ udang rebon, kerang paling utama kalo di pinggir itu, itu kan nelayan kecil kasian, kalo nelayan gede mah terserah, kasian

Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Nurmahadi
Hendi, nelayan di Pakuhaji mengeluh tangkapan ikan menurun imbas Pagar Laut. 
Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, PAKUHAJI- Pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di Pesisir Kabupaten Tangerang, nyatanya berimbas pada merosotnya hasil tangkapan para nelayan.
Hal itu diungkap salah satu nelayan di Pakuhaji, Hendi. Dia menyebut hasil tangkapan ikan imbas adanya pagar laut turun drastis hingga 80 persen.
Hendi mengaku, dirinya kesulitan untuk menjangkau area tengah laut, lantaran terhalang pagar yang terbuat dari bambu tersebut.
Padahal kata dia, area tersebut merupakan sumber mata pencaharian, karena berisi banyak ikan dan udang.
"Kalo masalah keluar masuk kapal bisa, tapi kalo untuk mencari ataupun penghasilan itu susah, apa aja ikan udang, rajungan, apa aja di situ," ujar dia kepada wartawan, Jumat (17/1/2025).
Hasil tangkapan utama dekat area pagar laut kata Hendi, yakni udang rebon.
Hendi menuturkan, sebagai nelayan kecil hanya bisa mendapat hasil tangkapan berupa udang rebon sebanyak 4 kuintal saja sebelum adanya pagar laut.
Namun, kini pendapatannya kian merosot lantaran sulit untuk mengeksplorasi luatan.
"Kalo paling utama di situ udang rebon, kerang paling utama kalo di pinggir itu, itu kan nelayan kecil kasian, kalo nelayan gede mah terserah, kasian itu aja dampaknya," papar Hendi.
"Kalo nelayan kecil kan enggak sampai tonan, kuintalan lah, paling 4 kuintal udang rebon tuh, kalo ikan paling dua kuintal, semenjak ada pagar, 80 persen anjlok (pendapatan)," tambahnya.
Selama adanya pagar laut, Hendi mengaku hanya bisa pasrah sebagai rakyat kecil.
Dia juga sangat menyayangkan soal sikap Kepala Desa yang terkesan abai dengan permasalahan ini.
"Keluh kesahnya kepada siapa ya namanya juga rakyat kecil jadi serba salah, jadi enggak bisa ngomong apa-apa sebagai rakyat kecil, cuma bersabar aja, bahkan Kadesnya pun enggak ada kebijakannya, itu juga enggak tau ada izin, tau-tau ada pagar aja gitu," keluhnya. (m41)

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved