Abraham Michael Bunuh Septian Satpam Rumahnya karena Kesal Diadukan Sering Pulang Malam ke Ibunya
Pelaku membunuh satpamnya di rumahnya di rumah di Jalan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (17/1/2025) pagi.
TRIBUN TANGERANG.COM, BOGOR- Seorang pemuda bernama Abraham Felix (38) ditangkap polisi setelah membunuh satpam rumahnya bernama Septian, Jumat (17/1/2025) pagi.
Pelaku membunuh satpamnya di rumahnya di rumah di Jalan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (17/1/2025) pagi.
Aksi pembunuhan tersebut viral di media sosial dan membuat gempar warga Bogor.Pelaku akhirnya diserahkan sang ibu Farida Felix ke kantor polisi.
Farida Felix diketahui adalah pengacara terkenal di kota Bogor. Setelah ditangkap, kini terungkap alasan kenapa Michael tega membunuh Septian.
Michael ternyata menyimpan dendam kepada Septian. Septian ternyata sering melaporkan aksinya yang kerap pulang malam.
Akibat dilaporkan ke sang ibu, pelaku akhirnya dimarahi sang ibu. Mendendam pelaku nekat menikam korban hingga tewas.
Terhitung ada 22 luka tusukan di tubuh korban.
Sebelum tewas dibunuh, korban dan pelaku sempat cekcok. Percekcokan berakhir dengan tewasnya Septian.
Kepala Polsek Bogor Selatan Komisaris Maman Firmansyah mengatakan bahwa sopir keluarga korban Wawan mengatakan ada cekcok di antara pelaku dan korban sebelum pembunuhan terjadi.
"Informasi saksi yaitu sopir dan asisten rumah tangga, sempat ada cekcok hingga terdengar suara kaca pecah di lantai. Tak lama, korban tersungkur persis di pintu masuk pos keamanan dengan kondisi bersimbah darah," ungkap Firmansyah, Jumat, pekan lalu.
Anak bos rental mobil jadi tersangka
Tak butuh lama bagi polisi untuk menetapkan tersangka pembunuhan Septian. Dari sejumlah rangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara maraton pada hari kejadian, polisi menetapkan Abraham sebagai tersangka.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Aji Riznaldi Nugroho pada Sabtu (18/1/2025).
Dalam pernyataannya itu, Aji menjelaskan motif pembunuhan dilakukan lantaran Abraham sakit hati dengan korban yang sering mengadukan dirinya kerap pulang malam kepada ibunya.
Merasa kesal, Abraham lalu menghabisi nyawa Septian menggunakan pisau. Polisi menjerat Abraham dengan Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 ayat 3 tentang pembunuhan.
"Sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Motifnya untuk sementara karena sakit hati karena korban ini sering melaporkan tersangka ke ibunya suka pulang malam," sebut Aji.
"Kejadian (pembunuhan) itu sempat disaksikan oleh karyawan yang lain. Kemudian mereka langsung melaporkan ke pihak kepolisian," sambungnya.
Pembunuhan berencana Polresta Bogor Kota merilis kasus pembunuhan Septian kepada publik pada Senin (20/1/2025).
Ada beberapa fakta baru yang dibeberkan oleh polisi dalam agenda tersebut.
Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Eko Prasetyo mengatakan, Abraham rupanya telah merencanakan pembunuhan tersebut.
Pelaku sempat membeli sebilah pisau sebelum membunuh korban. Hal ini terbukti dari temuan struk pembelian pisau dari salah satu toko perkakas.
Pisau itu dipakai Abraham untuk menusuk korban. Alhasil, Abraham dikenakan hukuman lebih berat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Polisi juga menjeratnya dengan pasal sebelumnya.
Tersangka pun terancam pidana maksimal 20 tahun penjara hingga seumur hidup.
"Jadi tersangka ini sebelum melakukan pembunuhan sempat membeli pisau dulu di Ace Hardware," beber Eko.
"Kita amankan barang bukti berupa pisau, struk pembelian pisau, satu buah palu besi, dan satu buah sepatu milik tersangka yang berlumuran darah," imbuhnya.
Ibu Pelaku Minta Maaf
Tangisan orangtua pelaku hingga ingin bersimpuh minta maaf Farida Felix, ibu dari Abraham, menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban atas perbuatan anaknya.
Ia berharap keluarga korban dapat memaafkan perbuatan anaknya itu. Farida mengaku ingin bertemu dengan istri dan keluarga Septian untuk menyampaikan langsung permohonan maaf dengan cara bersimpuh.
"Kalau bisa, saya ingin bertemu dengan orangtuanya. Saya berlutut minta maaf kepada ibunya Septian karena anak saya melakukan perbuatan itu di bawah kontrol obat. Saya sangat sedih, sangat sedih," ungkap Farida sambil meneteskan air mata saat ditemui di Mapolresta Bogor Kota, Senin.
Farida mengungkapkan, korban yang merupakan karyawannya itu adalah orang yang baik.
"Septian (korban) itu anak yang baik. Dia selalu mengucapkan "Selamat pagi, Bu", "Selamat malam, Bu". Itu yang selalu diucapkan dia kepada saya," tuturnya.
"Saya begitu mengetahui kejadian (pembunuhan) ini, jantung saya berdebar-debar, jantung saya sakit. Saya berharap, saya bisa bertemu dengan orangtuanya Septian, dengan istrinya Septian," sebutnya.
Farida mengatakan, saat ini masih berusaha untuk mencari alamat tempat tinggal korban yang berada di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Saya sebenarnya ingin bertemu dengan keluarganya Septian. Saya ingin sekali bertemu, tapi saya tidak tahu rumahnya, saya gak tahu alamatnya, saya gak tahu nomor teleponnya, saya gak tahu menghubungi siapa," pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Patrick Kluivert Panggil Beckham Putra untuk Gantikan Posisi Septian Bagaskara, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Dua Pemain Liga 1 Berpotensi Debut Saat Laga Timnas Indonesia vs China di GBK |
![]() |
---|
WNA Tiongkok yang Tewas Gantung Diri di Bandara Soetta Terdata sebagai Penumpang Tujuan Shanghai |
![]() |
---|
3 Pemain Timnas Indonesia yang Bisa Memecahkan Kebuntuan saat Melawan Australia |
![]() |
---|
Sering Masuk List STY, 4 Pemain Ini Tak Dipanggil Patrick Kluivert untuk Bela Timnas Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.