China Bikin DeepSeek Tantang ChatGPT Amerika, Performa Unggul Berdasarkan Benchmark AI Populer

DeepSeek disebut memiliki performa yang lebih unggul dibandingkan ChatGPT milik OpenAI buatan Amerika

Editor: Joseph Wesly
(DeepSeek)
DeepSeek pesaing ChatGPT dari China. 

Menurut DeepSeek, model AI mereka dilatih hanya sekitar dua bulan dan menghabiskan dana sekitar 6 juta dollar AS (sekitar Rp 97 miliar).  

Ini jauh lebih kecil dari dana yang dihabiskan untuk membangun GPT-4.

Menurut laporan TeamGPT, model AI tersebut dibangun dengan dana mencapai 63 juta dollar AS (sekitar Rp 1 triliun).

Menurut sejumlah peneliti, China bisa membuat model AI yang lebih efisien karena mendapat "berkah" dari pembatasan ekspor chip AS ke China.

Diketahui, pembatasan ini membuat China tak bisa mengakses sejumlah chip AI canggih dan terbaru yang ada saat ini, seperti Nvidia H100.

Dalam pengembangannya, DeepSeek menggunakan chip Nvidia H800 yang memiliki pemangkasan performa dibanding H100.  

Karena aksesnya dibatasi, banyak perusahaan AI di China menggunakan chip AI seadanya, dan mereka menerapkan banyak trik dan strategi supaya AI bisa berjalan dengan efisien, namun tetap memiliki performa baik.

Hal ini lah yang membuat AS khawatir dengan pengembangan model AI yang "hemat kantong".

"China bisa membuat AI yang lebih efisien karena mereka menggunakan metode yang disebut sebagai distillation.

Sederhananya, metode ini bisa melatih model AI supaya pintar mengerjakan hal-hal kecil yang spesifik, sehingga akan lebih efisien," kata seorang peneliti dari Benchmark General Partner, Chetan Puttagunta dalam sebuah keterangan.

"Pembatasan chip adalah "berkah" untuk China. Sebab, banyak perusahaan harus memikirkan aneka strategi dalam pembangunan model AI untuk mengatasi pembatasan chip, dan mereka ternyata membuatnya jauh lebih efisien," ujar CEO perusahaan AI Perplexity, Aravind Srinivas dalam sebuah pernyataan.  

Kompetisi dari DeepSeek ini juga membuat CEO Microsoft, Satya Nadella memberikan komentar pribadinya.

Menurut dia, perusahaan AS, terutama yang fokus di bidang AI, harus hati-hati dengan gerak-gerik dan perkembangan DeepSeek dan perusahaan AI China lainnya.

"Saya takjub melihat mereka membuat model AI open source yang bisa berjalan secara efisien namun tetap memiliki performa baik," ujar Nadella dalam sebuah acara, dikutip CNBC dan dihimpun KompasTekno, Senin (27/1/2025).

"Kita harus waspada terhadap perkembangan AI China di masa depan," pungkas Nadella.

Saat ini, model AI DeepSeek bisa diakses gratis dengan mengunjungi tautan berikut ini.

Model AI tersebut tersedia dalam format aplikasi Android, situs web, dan API Platform untuk bisa diadopsi di banyak aplikasi. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved