Prabowo Isyaratkan Reshuffle Kabinet, Dasco Sebut Pernyataan Presiden Sebagai Warning Para Menteri

Presiden Prabowo Subianto sempat memberikan pernyataan soal sinyal reshuffle kabinet dalam waktu dekat, ini akan menjadi peringatan para Menteri.

Editor: Joko Supriyanto
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
MENTERI PRABOWO: Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri Kabinet Merah Putih berfoto bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Presiden Prabowo Subianto sempat memberikan pernyataan soal sinyal reshuffle atau perombakan kabinet . Menurut Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco, pernyataan Presiden Prabowo Subianto itu sebagai bentuk peringatan bagi para menteri. (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN) 

TRIBUNTANGERANG.COM - Presiden Prabowo Subianto sempat memberikan pernyataan soal sinyal reshuffle atau perombakan kabinet .

Menurut Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco, pernyataan Presiden Prabowo Subianto itu sebagai bentuk peringatan bagi para menteri.

"Saya pikir kan Pak Prabowo itu kan orangnya terbuka. Kalau dia sudah bicara terbuka, artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya, yaitu menteri untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025), dikutip dari Kompas.com. 

Terkait reshuffle atau perombakan kabinet diungkapkan Dasco merupakan hak prerogatif dari Presiden RI Prabowo Subianto.

Reshuffle juga merupakan evaluasi terhadap kabinet setelah 100 hari bekerja di Pemerintahan.

"Dan tentunya dalam evaluasi 100 hari Presiden, tentunya yang kemudian merasakan apakah pembantu-pembantu Presiden sudah maksimal atau tidak maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya."

 "Oleh karena itu, Presiden yang mempunyai hak prerogatif kita serahkan kepada Presiden untuk kemudian setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkah perbaikan di internal," jelas Dasco.

Prabowo Subianto sebelumnya memberikan pernyataan keras soal peluang adanya reshuffle kabinet merah putih setelah lewat 100 hari pemerintahannya.

Prabowo mengatakan, dirinya akan menyingkirkan bawahannya yang tidak mau bekerja dengan benar kepada masyarakat.

"Jadi begini kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu."

"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," ujar Prabowo dalam sesi tanya jawab seusai resepsi Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (5/2/2025) malam.

Prabowo tidak merinci apakah pernyataan tersebut, pertanda adanya reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

 Namun, ia berkelakar soal kemungkinan itu. 

"Mau lebih jelas lagi? hahaha," ujarnya.

Prabowo mengultimatum siapa pun pihak yang masih mencoba tak tertib dalam pemerintahannya.

Prabowo juga meminta semua pihak untuk berhenti melakukan tindak pidana korupsi di bawah pemerintahannya.

Ia juga mengingatkan siapa pun pihak yang masih tidak patuh dengan arahannya akan ditindak.

"100 hari pertama ya, saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndableg (bandel), siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak," kata Prabowo. 

(Tribunnews.com/Milani Resti Dilanggi)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved