Sama-sama Bupati dan Berwajah Mirip, Masinton Pasaribu Sebut Kembar dengan Syarwani Bupati Bulungan

Keduanya diangap wartawan memilki wajah yang sama sehingga dikira bukan orang yang berbeda. Menanggapi salah paham tersebut, Bupati Tapanuli Tengah

Editor: Joseph Wesly
Kompas.com
BUPATI BERWAJAH MIRIP- Kolase bupati Bulungan, Syarwani dan Bupati Tapteng Masinton Pasaribu. Keduanya dianggap mirip oleh wartawan ketika tiba di bandara YIA Yogyakarta, Sabtu 922/2/20250. (Kompas.com) 

TRIBUN TANGERANG.COM, MAGELANG- Ada peristiwa lucu yang terjadi di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) pada Jumat (21/2/2025) siang.

Bupati Bulungan Kalimantan Utara, Syarwani, Syarwani justru disangka wartawan Masinton Pasaribu.

Masinton adalah kader PDIP dan terpilih menjadi Bupati Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.

Keduanya diangap wartawan memilki wajah yang sama sehingga dikira bukan orang yang berbeda.

Menanggapi salah paham tersebut, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu tertawa.

Dia tertawa merespons video viral wartawan yang menyangka Bupati Bulungan Kalimantan Utara, Syarwani, adalah dirinya saat Syarwani  tiba di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) pada Jumat (21/2/2025) siang.

Masinton berseloroh bahwa Syarwani merupakan kembarannya yang dapat mengecoh para awak media.

Baca juga: Ikrar Setia dan Ketaatan Masinton Pasaribu ke Megawati Soal Larangan Retret ke Magelang, Kader Lain?

"Hahaha, iya, terima kasih, kita ada kembaran. Sama-sama Bupati. Bisa mengecoh teman-teman wartawan," kata Masinton saat ditemui di sebuah kafe di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2/2025). 

Sebelumnya, Bupati Bulungan, Kalimantan Utara, Syarwani, tiba-tiba menjadi sorotan publik karena dirinya disangka sebagai politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.

Kesalahpahaman ini terjadi saat Syarwani tiba di Bandara Yogyakarta International Airport pada Jumat (21/2/2025).

Penampilan dan wajahnya yang mirip Masinton—Bupati Tapanuli Tengah—membuat sejumlah wartawan langsung mengajukan pertanyaan terkait instruksi Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, yang meminta kadernya menunda retreat di Magelang. 

Baca juga: Absen di Hari Pertama, 53 Kepala Daerah PDIP Sudah Tiba di Magelang untuk Ikuti Retret Kepala Daerah

Saat dikejar wartawan, Syarwani yang merupakan kader Partai Golkar, dengan tegas membantah bahwa dirinya adalah kader PDI-P. "Saya bukan orang PDI, Mas," ungkap Syarwani menjawab para wartawan.

Masinton Pasaribu Taati Instruksi Megawati

Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu angkat bicara soal larangan ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Megawati Soekarnoputri diketahu meradang terhadap putusan KPK yang menahan anak buahnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Beberapa jam berselang pasca penahanan, Megawati mengeluarkan instruksi soal retret kepala daerah di Akmil Magelang.

Megawati mengeluarkan istruksi melarang para kader PDIP untuk mengikuti retret yang akan berlangsung 21-28 Februari 2025 tersebut.

Lewat instruksinya, Megawati meminta kader sebanyak 126 kader PDIP yang terpilih menjadi kepala daerah untuk menunda menunda keberangkatannya untuk mengikuti kegiatan retreat kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah, yang akan dilaksanakan hari ini, Jumat (21/2/2025).

Baca juga: 47 Kepala Daerah Absen Retret, Mendagri Sebut Kepala Daerah Bertanggungjawab ke Rakyat Bukan Partai

Selain itu, Mega juga menginstruksikan agar para kader tidak mengeluarkan pernyataan apapun tanpa arahan dari ketum PDIP.

Menanggapi hal itu, Masinton Pasaribu patut dan taat terkait larang Megawati.

Dia memutuskan untuk menunda keberangkatan ke Akademi Militer Magelang untuk mengikuti retret.

"Sementara saya menunda keberangkatan ke Magelang sampai ada arahan lanjut dari Ibu Megawati," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat. 

“Diinstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21 - 28 Februari 2025,” ujar Megawati dalam surat tersebut, Kamis (20/2/2025). 

Baca juga: 2 Kader Muda PDIP Tak Gubris Larangan Megawati, Pilih Hadiri Retret Kepala Daerah di Magelang

Megawati pun meminta kepada seluruh kepala daerah dari PDI-P yang sudah telanjur berangkat menuju ke lokasi agar berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut. 

“Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum,” tegas Megawati. 

“Tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by commander call,” sambungnya. Dalam surat tersebut, Megawati juga menegaskan bahwa saat ini seluruh komando partai diambil alih oleh dirinya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved