Tempat Wisata

Grand Opening Aviary Park Indonesia, Bird and Butterfly Sanctuary

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni akan resmikan Aviary Park Indonesia, yang menjadi destinasi wisata ramah anak dan pusat konservasi satwa.

|
Editor: Mochammad Dipa
dok. Aviary Park Indonesia
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni memegang seekor burung saat Grand Opening Aviary Park Indonesia, Senin (24/2/2025). Peresmian ini menandai tonggak penting Pelestarian Satwa dan pengembangan Ekowisata di Indonesia. 

TRIBUNTANGERANG.COM, BINTARO - Aviary Park Indonesia menggelar Grand Opening, Senin (24/2/2025). 

Peresmian yang dilakukan oleh Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menandai tonggak penting Pelestarian Satwa dan pengembangan Ekowisata di Indonesia.

Acara Grand Opening ini diisi dengan kegiatan penanaman pohon Sorea Javanica, pohon endemik dari pulau Jawa yang hampir punah, sehingga harapannya dengan penanaman pohon Sorea Javanica akan melengkapi 10,000 pohon yang sudah ditanam untuk mengembalikan ekosistem sehingga Aviary Park Indonesia benar benar menjadi 'Bird dan Butterfly Sanctuary'.

Sebagai bentuk komitmen terhadap konservasi dan pelestarian alam, selain penanaman pohon, juga akan dilakukan pelepasan 200 kupu-kupu di Butterfly Dome, sebagai simbol upaya konservasi kupu-kupu yang telah berhasil mengembangbiakan 53.065 ekor dari 40 spesies.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antony menanam pohon Sorea Javanica saat Grand Opening Aviary Park Indonesia, Senin (24/2/2025). Peresmian ini menandai tonggak penting Pelestarian Satwa dan pengembangan Ekowisata di Indonesia.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni menanam pohon Sorea Javanica saat Grand Opening Aviary Park Indonesia, Senin (24/2/2025). Peresmian ini menandai tonggak penting Pelestarian Satwa dan pengembangan Ekowisata di Indonesia. (dok. Aviary Park Indonesia)

Kemudian, pelepasan 12 ekor burung di Giant Aviary yang diharapkan burung-burung ini dapat berkembang biak secara alami di sanctuary yang disediakan.

Burung yang akan di lepas adalah beberapa spesies Jalak, Kuao Raja dan Merak Hijau. Semua merupakan satwa endemik Indonesia yang akan memiliki rumah baru dan dapat terus berkembangbiak.

Hingga saat ini Aviary Park Indonesia telah berhasil mengembangbiakan species yang dilindungi seperti Jalak Bali, Jalak Putih dan juga Kupu kupu cantik seperti Troides Helena , Papilio Peranthus, Cethosea Penthesil serta Moth Attacus Attlas atau yang dikenal dengan kupu kupu gajah.

Bird & Butterfly Sanctuary, keberhasilan konservasi

Dengan tema Bird and Butterfly Sanctuary, Aviary Park Indonesia telah menunjukkan keberhasilan signifikan.

Dalam satu tahun operasional, tempat ini berhasil mengembangbiakan tujuh spesies burung dengan total lebih dari 41 ekor. Selain itu, Aviary Park Indonesia juga menjadi rumah bagi satwa-satwa hasil penyelamatan dari BKSDA, termasuk 1.240 burung madu pengantin yang berhasil direhabilitasi.

Untuk kupu-kupu, Aviary Park Indonesia mengembangbiakan rata-rata 2.793 ekor per bulan. Pada Januari, angka ini meningkat menjadi 5.155 ekor, menjadikan total 53.065 kupu-kupu yang telah dikembangbiakan di lokasi ini.

Berlokasi Strategis di Bintaro Creative District no 15, Aviary Park Indonesia, merupakan hasil kerja sama Jaya Real Property dan PT Sumampau Pembangunan Jaya Lestari, terus berkembang dengan visi untuk menjadi “Bird and Butterfly Sanctuary “tempat dimana kupu kupu dan burung dapat hidup dan berkembangbiak dengan aman.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antony melakukan pelepasan burung saat Grand Opening Aviary Park Indonesia, Senin (24/2/2025). Peresmian ini menandai tonggak penting Pelestarian Satwa dan pengembangan Ekowisata di Indonesia.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni melakukan pelepasan burung saat Grand Opening Aviary Park Indonesia, Senin (24/2/2025). Peresmian ini menandai tonggak penting Pelestarian Satwa dan pengembangan Ekowisata di Indonesia. (dok. Aviary Park Indonesia)

Selain itu Aviary Park Indonesia juga menawarkan pengalaman wisata yang tak hanya menyenangkan tetapi juga mendidik dan mendukung upaya konservasi satwa.

Presiden Direktur Aviary Park Indonesia, Michael Sumampau berkomitmen, untuk terus mendukung upaya pelestarian satwa melalui program penangkaran, penelitian, dan edukasi kepada masyarakat.

"Terletak di tengah kota, Aviary Park Indonesia hadir sebagai paru-paru kota dengan konsep konservasi interaktif," ungkap Michael dalam keterangan resmi, Senin (24/2/2025).

Michael menambahkan, tempat ini menghadirkan lima ekosistem berbeda, yaitu gurun, padang rumput, hutan, rawa-rawa, dan danau. 

Menurutnya, keberadaan ekosistem ini menjadikan Aviary Park sebagai sanctuary bagi berbagai satwa.

"Dengan lingkungan yang nyaman, satwa-satwa tersebut dapat hidup, berkembang biak, serta berinteraksi dengan pengunjung secara langsung, termasuk kesempatan memberi makan dan memegang satwa," ucapnya.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antony memegang seekor burung saat Grand Opening Aviary Park Indonesia, Senin (24/2/2025). Peresmian ini menandai tonggak penting Pelestarian Satwa dan pengembangan Ekowisata di Indonesia.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni memegang seekor burung saat Grand Opening Aviary Park Indonesia, Senin (24/2/2025). Peresmian ini menandai tonggak penting Pelestarian Satwa dan pengembangan Ekowisata di Indonesia. (dok. Aviary Park Indonesia)

Di sisi lain, Menteri Kehutanan, Raja Juli Antony yang hadir dalam Grand Opening Aviary Park Indonesia, menegaskan peran Aviary Park Indonesia sebagai mitra strategis Kementerian Kehutanan dalam upaya pelestarian alam dan satwa Indonesia.

"Aviary Park Indonesia sebagai Lembaga Konservasi sangat mengacu ke kementerian Kehutanan, karena kita menjadi mitra untuk ikut melestarikan alam dan satwa yang dimiliki oleh bangsa ini," ujar Raja Juli Antoni.

Ia berharap, Aviary Park Indonesia tidak hanya menjadi pusat konservasi tetapi juga daya tarik wisata bagi turis mancanegara.

"Diharapkan, Aviary Park Indonesia bukan hanya menjadi tempat konservasi, tetapi bisa menjadi daya tarik juga untuk turis mancanegara mau mengunjungi Indonesia untuk dapat melihat burung dan kupu-kupu yang dimiliki oleh bangsa kita," ucap Raja Juli Antoni.

Fasilitas unggulan 

Aviary Park Indonesia juga menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung, di antaranya:

  • Vulture’s Nest Restaurant

Restoran yang unik, di tengah kota dengan pemandangan makan sambil melihat danau. Restoran ini memiliki menu Indonesia dan Western yang ramah keluarga.

  • Hwamei Restaurant

Restoran Chinese food halal yang menawarkan suasana yang nyaman untuk bersantap, dimana tamu dapat makan sambil mendengarkan kicauan burung-burung berkicau sambil melihat danau.

Pengunjung dapat menikmati danau Aviary Park Indonesia sambil makan, naik perahu dan memberi makan satwa-satwa yang tinggal didalamnya.

  • Taman Bermain Anak

Area bermain yang aman dan edukatif, dirancang untuk anak- anak.

  • Toko Suvenir

Menyediakan produk unik bertema burung, sebagai kenang-kenangan bagi para pengunjung.

  • Aksesibilitas Ramah Disabilitas

Fasilitas yang memastikan pengalaman yang menyenangkan bagi semua pengunjung, tanpa terkecuali.

Lokasi dan jam operasional

Aviary Park Indonesia buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB. Lokasi berada di Jl. Bintaro Creative District No.15, Kota Tangerang Selatan, Banten 15224.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web kami di aviarypark.com atau hubungi 08119283999.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved