PT Pertamina Patra Niaga Bantah Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Kejagung Tunjuk Lokasi Pengoplosan
PT Pertamina Patra Niaga tetap keuekuh tidak melakukan pengoplosan seperti yang dituduhkan oleh Kejagung
TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Meski Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah menerangkan modus korupsi yang dilakukan oleh petinggi PT Pertamina Patra Niaga tak membuat PT Pertamina Patra Niaga mengakui adanya aksi pengoplosan.
PT Pertamina Patra Niaga tetap keuekuh tidak melakukan pengoplosan seperti yang dituduhkan oleh Kejagung.
Petinggi PT Pertamina Patra Niaga menegaskan tiidak ada praktik pengoplosan Pertamax dengan Pertalite dalam proses pengadaan dan distribusi BBM.
Kalau pun ada penambahan zat adiktif, sekedar untuk membedakan produk dan memberikan warga untuk pertamax.
Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas Harian (Plh) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra.
Eaga menegaskan bahwa tidak ada praktik pengoplosan Pertamax dengan Pertalite dalam proses pengadaan dan distribusi BBM.
“Dengan tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan, izin kami memberikan penjelasan terkait isu yang berkembang di masyarakat, khususnya soal kualitas BBM RON 90 dan RON 92,” kata Ega dalam rapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu.
Kejagung Tetap Bantah
Namun, penjelasan itu dibantah oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Kejagung membantah pernyataan PT Pertamina Patra Niaga yang mengeklaim bahwa tak ada pengoplosan atau blending Pertamax dengan Pertalite.
"Tetapi penyidik menemukan tidak seperti itu. Ada RON 90 (Pertalite) atau di bawahnya 88 di-blending dengan 92 (Pertamax). Jadi RON dengan RON sebagaimana yang sampaikan tadi," ujar Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Abdul Qohar di Kantor Kejagung, Rabu (26/2/2025).
Abdul Qohar menegaskan pihaknya bekerja dengan alat bukti. Dugaan pengoplosan itu pun ditemukan berdasarkan keterangan saksi yang diperiksa penyidik.
"Jadi hasil penyidikan, tadi saya sampaikan itu. RON 90 atau di bawahnya itu tadi fakta yang ada, dari keterangan saksi RON 88 di-blending dengan 92. Dan dipasarkan seharga 92," katanya.
Untuk memperkuat alat bukti yang dimiliki, Kejagung pun akan meminta ahli untuk meneliti temuan-temuan tersebut.
“Nanti ahli yang meneliti. Tapi fakta-fakta alat bukti yang ada seperti itu. Keterangan saksi menyatakan seperti itu," ujar Qohar.
Ungkap Lokasi Pengoplosan
Pertamina Patra Niaga
Kejaksaan Agung
Pertalite dioplos jadi pertamax
Muhammad Riza Chalid
Muhammad Kerry Andrianto Riza
PT Orbit Terminal Merak
Kekecewaan Jadi Tersangka Korupsi Chromebook Tergambar di Wajah Nadiem: Allah akan Melindungi Saya |
![]() |
---|
Breaking News: Nadiem Makarim jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook |
![]() |
---|
Viral Cekcok Antar Pengendara di Pondok Aren, Polisi Klarifikasi Soal Senjata Api |
![]() |
---|
Profil Bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto yang Ditangkap Kejagung Diduga Korupsi Kredit Bank |
![]() |
---|
Mahfud MD Prediksi Ada Prabowo di Balik TNI yang Jaga Kejaksaan demi Lepaskan dari Belitan Oligarki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.