Banjir Tangerang
Tekan Potensi Banjir, Pemkab Tangerang akan Lakukan Normalisasi Sungai Cimanceuri
Pemerintah Kabupaten Tangerang akan melakukan normalisasi sungai Cimanceuri sebagai upaya mengurangi potensi bencana banjir.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joko Supriyanto
Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Pemerintah Kabupaten Tangerang akan melakukan normalisasi sungai Cimanceuri sebagai upaya mengurangi potensi bencana banjir.
"Sudah, kita sudah lakukan (normalisasi) sampai sekarang oleh Pemkab Tangerang. Kita setiap tahun lakukan normalisasi, tetapi di Indonesia ini ada pengelolaan kewenangan seperti ada dari pusat, kementerian, dan daerah provinsi," kata Kepala Dinas Badan Pembangunan Masyarakat dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah Effendi kepada wartawan, Rabu (5/3/2025).
Iwan mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan kementerian, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk menormalisasi aliran sungai Cimanceuri dan Cisadane.
"Namun demikian karena luas wilayah balai besar wilayah sungai C2 maupun C3, karena wilayah kerjanya luas mulai dari Jawa Barat, DKI dan Bali maka mungkin yang diprioritaskan wilayah DKI Jakarta dulu," ujar dia.
Adapun untuk upaya penanganan dan antisipasi banjir yang disebabkan aliran sungai, Iwan mengaku pihaknya telah berkolaborasi dengan TNI melalui karya bakti untuk normalisasi sungai.
"Yang memang jadi kewenangan kementerian PU tidak bisa dilaksanakan, biasanya kita berkarya bakti dengan TNI tetapi tidak menimbulkan aset baru hanya melakukan pengerukan saja," paparnya.
Diketahui sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banten mencatat sekitar 3 ribu warga terdampak banjir akibati intensitas hujan yang tinggi, pada Selasa (4/3/2025).
"Sejak kemarin saja sudah ada 2 ribu jiwa warga Kabupaten Tangerang terdampak bencana banjir, saat ini bisa sampai 3 ribu jiwa," jelas Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat saat dikonfirmasi.
Ujat menjelaskan, banjir yang berdampak pada ribuan warga Kabupaten Tangerang itu memiliki ketinggian air yang bervariasi, dari 50 sentimeter hingga 1 meter.
Dia menambahkan, banjir melanda di enam wilayah kecamatan, di antaranya, Pagedangan, Teluk Naga, Legok, Tigaraksa, Panongan, dan Jambe.
"Wilayah yang terparah itu ada di kecamatan Teluk Naga yaitu di desa Tanjung Burung, di mana di sana sudah dilanda banjir sejak kemarin pagi dengan korban terdampak ratusan kepala keluarga (KK)," paparnya.
Ujat menuturkan, pihaknya belum sepenuhnya mendata jumlah korban yang terdampak banjir. Sebab, petugas wilayah dari BPBD masih melakukan asesmen/pendataan di lapangan.
Hingga kini, tim BPBD Kabupaten Tangerang juga terus melakukan pemantauan dan monitoring di beberapa titik terjadinya bencana banjir.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya penanganan dan evakuasi, terhadap korban yang membutuhkan bantuan.
| Ketua DPRD Kota Tangerang Apresiasi Langkah Pemerintah Pusat Turun Tangan Atasi Banjir di Ciledug |
|
|---|
| Sachrudin Senang, Pemerintah Pusat Akhirnya Bersedia Bantu Tangani Masalah Banjir di Ciledug |
|
|---|
| Banjir Langganan di Perumahan Pondok Maharta, Pemkot Tangsel Bakal Bangun Tandon |
|
|---|
| 5 Tahun Banjir Berturut-Turut Warga Pondok Maharta Tangerang Minta Pemerintah Cari Solusi |
|
|---|
| Baru Bersihkan Rumah, Fitriwati Geram Banjir Kembali Melanda Rumahnya 2 Kali dalam 4 Hari Terakhir |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.