Tak Kuat Dianiaya Orang Tua Alasan Fidya Kamalinda Pergi dari Rumah, Bantah Pengakuan Ayah dan Ibu
Atlet tersebut bernama Fidya Kamalinda. Fidya Kamalinda ternyata atlet berprestasi yang kerap mendapatkan medali
TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Viral kisah atlet Taekwondo asal Bandung, sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak 2015.
Atlet tersebut bernama Fidya Kamalinda. Fidya Kamalinda ternyata atlet berprestasi yang kerap mendapatkan medali.
Dia pernah mewakili Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Riau.
Kisah viral Fidya Kamalinda berawal dari cerita kedua orangnya tuanya yang mengaku kehilangan sang anak sejak 2025.
Kedua orang tuanya juga melaporkan Fidya Kamalinda ke kantor Polisi.
Namun semua pengakuan kedua orang tuanya tersebut dibantah oleh Fidya.
Fidya mengaku secara sengaja. Dia meninggalkan rumahnya sejak 2015.
Wanita yang kini berusia 30 tahun itu menegaskan, kepergiannya bukan karena penculikan, seperti yang sempat disampaikan oleh pihak keluarga, melainkan atas keinginannya sendiri.
Video klarifikasi tersebut diunggah melalui Instagram @ryukijanessa, Kamis (13/3/2025), dikutip dari Tribun Jateng.
Dalam unggahan itu, dia mengaku dengan sadar pergi dari rumah. Ia menampik kabar dugaan penculikan terhadap dirinya.
"Saya mau bilang bahwa itu adalah fitnah. Saya keluar dari rumah atas dasar keinginan saya sendiri yang sudah saya tahan sejak lama sekali," kata dia dilansir dari Instagram pribadinya.
Alasan Fidya angkat kaki dari rumah adalah karena diduga sering mendapat kekerasan dari orang tuanya.
Fidya menyebut perlakuan itu ia terima sejak usia 5 tahun.
"Saya ingin keluar dari rumah karena saya mendapatkan kekerasan dari kecil, saya dijambak ditendang diseret oleh bapak saya sendiri dan terjadi di tahun-tahun berikutnya" lanjut Fidya.
Fidya menurutkan bahwa ia juga tak mengerti apa penyebab orangtuanya melakukan penganiayaan terhadapnya.
"Saya tidak mengerti kenapa, mungkin karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang, usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu mungkin sampai sekarang," katanya.
Bahkan, ia pernah dibawa ke dukun sebelum bertanding, seolah ada cara mistis yang bisa menjamin kemenangannya.
Salah satu kejadian yang paling membekas baginya terjadi pada POPDA Riau 2014.
Setelah mengalami kekalahan, Fidya mengaku mendapat pukulan bertubi-tubi dari ayahnya sebagai bentuk hukuman.
"Setiap kali aku kalah, aku mendapatkan tekanan fisik dan lisan dari ayahku. Saya dipukul habis-habisan" ucap Fidya Kamalinda.
Tak hanya kekerasan fisik, ia juga mengalami tekanan mental yang membuatnya semakin tertekan.
Fidya juga mengungkap seluruh pendapatannya sebagai atlet dikendalikan oleh orang tuanya.
Gaji bulanan, uang hadiah dari pertandingan, semuanya dikuasai tanpa memberinya kesempatan untuk menikmati hasil jerih payahnya sendiri.
"Semua uang pertandingan saya, gaji bulanan saya, orang tua yang saya terima, orang tua saya yang menerima hasilnya, bukan saya yang menikmatinya, saya juga ingin seperti orang-orang yang bisa kuliah, tapi apa buktinya?" ucap Fidya.
Meskipun menghadapi berbagai tekanan, Fidya tetap berusaha mengejar pendidikan.
Setelah lulus, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan biaya sendiri.
Diam-diam, ia mulai berjualan online untuk membiayai kuliahnya.
Pada usia 21 tahun, Fidya akhirnya memutuskan untuk meninggalkan rumahnya.
Keputusan ini diambil demi kebebasannya sendiri.
Ia memilih untuk menghilang tanpa meninggalkan jejak dan bertahan hidup dengan caranya sendiri.
Fidya Kamalinda, seorang atlet Taekwondo asal Bandung, sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak 2015.
Laporan kehilangan sudah disampaikan kepada pihak kepolisian, namun mediasi yang dilakukan tidak membuahkan hasil yang diharapkan oleh kedua orangtuanya.
Kini, orangtuanya berharap bisa kembali bertemu dan berdamai dengannya.
Kisah pencarian Fidya sempat menjadi perbincangan di media sosial hingga akhirnya muncul sebuah video klarifikasi dari Fidya.
Dalam video tersebut, ia mengungkap bahwa kepergiannya dari rumah bukan karena diculik, melainkan keputusannya sendiri akibat merasa tidak nyaman dengan kondisi di keluarganya.
Kronologi Kepergian Fidya
Kuasa hukum orangtua Fidya, Frandes Iko, menyampaikan bahwa Fidya merupakan atlet berprestasi yang pernah membawa nama Jawa Barat dan Riau di berbagai kejuaraan.
Namun, setelah lulus SMA pada 2015, ia pergi dari rumah dan tidak kembali.
"Fidya pertama kali pergi dari rumah pada 26 November 2015 dan tidak kembali. Keluarga mencarinya hingga akhirnya pada 12 Januari 2016, orangtuanya melaporkan dugaan penculikan anak ke Polda Jabar karena mereka menduga ada seseorang yang membawanya pergi," ujar Iko, Kamis (13/3/2025) malam.
Tak lama setelah laporan dibuat, seseorang yang diduga membawa Fidya, berinisial Y, menghubungi orangtuanya.
Mereka pun bertemu di Margahayu Metromall dengan kehadiran pihak kepolisian.
Saat diperiksa di kantor kepolisian, Y menunjukkan buku nikah dan mengklaim bahwa ia dan Fidya sudah menikah.
"Tapi menurut orangtuanya, pernikahan itu tidak mendapat restu dan mereka tidak pernah memberikan tanda tangan sebagai wali," kata Iko.
Karena Fidya sudah dewasa, penyidik pun akhirnya membiarkannya pergi bersama suaminya, meskipun keputusan itu tidak memuaskan pihak keluarga.
Orangtua Fidya tidak menyerah. Mereka kemudian membuat laporan ke Polres Metro Bekasi, karena pernikahan Fidya tercatat di KUA Rawalumbu. Namun, usaha mereka tetap tidak membuahkan hasil.
"Selama 10 tahun, orangtua terus mencari. Mereka sebenarnya sempat dua kali bertemu Fidya, tetapi sikapnya berubah. Biasanya ia ceria dan aktif, tapi saat bertemu, ia terlihat diam dan seperti membenci orangtuanya," ungkap Iko.
Setelah kisah pencariannya viral, Fidya akhirnya muncul dalam sebuah video klarifikasi. Ia membantah kabar penculikan dan menyatakan bahwa dirinya sengaja meninggalkan rumah karena sudah merasa lelah dengan tekanan yang dirasakannya sejak lama.
"Saya pergi atas keinginan sendiri. Saat itu saya sudah 21 tahun dan merasa punya hak untuk memilih jalan hidup saya sendiri. Saya sudah lelah dengan tekanan bertahun-tahun," ujar Fidya dalam video yang diunggah akun @ryukijanessa.
Fidya juga mengungkap bahwa setelah keluar dari rumah, ia bertemu dengan seorang pria yang kini menjadi suaminya.
Mereka menikah di Bekasi dengan wali hakim dan kini telah dikaruniai seorang anak. Ia juga mengakui bahwa dirinya sempat dimediasi oleh kepolisian.
"Saya bolak-balik ke Polda Jabar selama berbulan-bulan untuk mediasi. Awalnya polisi menyarankan saya pulang, tapi seiring waktu mereka melihat sendiri bagaimana kerasnya sikap Babeh dan orang-orang di belakangnya. Akhirnya, mereka memahami keputusan saya," ungkapnya.
Menanggapi video klarifikasi Fidya, kuasa hukum keluarga menyatakan bahwa orangtuanya masih berharap bisa bertemu dan berdamai dengannya.
"Orangtua hanya ingin bertemu dan mendengar langsung dari Fidya. Kalau memang ada persoalan, sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama. Apalagi sekarang Fidya sudah berkeluarga. Namun, hingga saat ini, mereka belum mengetahui keberadaan Fidya," kata Iko.
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Balita 4 Tahun di Tangsel Meninggal Diduga Dianiaya Ayah Kandung |
![]() |
---|
Beli Helm Pakai QRIS Palsu, Bharatu Cecep Ridwan Dipecat, Ternyata Punya Catatan Penipuan |
![]() |
---|
5 Fakta Kurir JNT di Pamekasan Jatim Dicekik Saat Antar Paket COD, Pelaku Ternyata ASN |
![]() |
---|
Oknum Guru di Legok Ngamuk, Aniaya Pacar usai Ketahuan Ada Cewek Lain di HP |
![]() |
---|
Terungkap 3 Korban Dokter PPDS Cabul Priguna Anugerah Terjadi Kurun Waktu Sebulan, ini Kata Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.