Bukan Lagi Elite Partai, Jubir Sebut Pernyataan 'Matahari Kembar' Mardani Ali Sera Tak Mewakili PKS

Mardanai Ali Sera sebelumnya mengatakan jangan ada Matahari Kembar di pemerintahan Prabowo

Editor: Joseph Wesly
(Tribun Tangerang/Yolanda Putri Dewanti)
MATAHARI KEMBAR- Politikus PKS, Mardani Ali Sera sebut jangan ada Matahari Kembar di pemerintahan Prabowo. Namun PKS mengatakan bahwa pernyataan itu murni pernyataan pribadi Mardani Ali Sera.(Tribun Tangerang/Yolanda Putri Dewanti) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Pernyataan politikus Partai Keadilan Sejahtera Mardanai Ali Sera soal jangan ada matahari kembar di pemerintahan Prabowo memantik respons istana.

Mardanai Ali Sera sebelumnya mengatakan jangan ada Matahari Kembar di pemerintahan Prabowo.

Hal itu dia nyatakan merepons Menkes Budi Gunadi dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono yang mengatakan Jokowi adalah bos mereka pasca sowan ke kediaman Jokowi di Solo.

"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani, Jumat (11/4/2025).

Ucapan Mardani Ali Sera memantik respons Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.

Hasan mengatakan, kunjungan itu merupakan silaturahmi lebaran sehingga ia meminta hal tersebut tak ditafsirkan secara politik. 

"Silaturahmi-silaturahmi Lebaran jangan dibumbui tafsiran politik," ujar Hasan, Senin (14/4/2025). 

Hasan mengatakan, tidak ada yang istimewa dalam kunjungan tersebut karena momen silaturahmi dalam suasana lebaran. 

Baca juga: Respons Istana Soal PKS yang Sebut Jangan Ada Matahari Kembar usai 2 Menteri Sebut Jokowi Bos

Ia mengatakan, hubungan persaudaraan harus terus dirajut.

"Kita masih dalam suasana Lebaran dan merajut kembali hubungan-hubungan persaudaraan," lanjutnya.

Merespons ucapkan kadernya, koordinator Juru Bicara DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mabruri, memberikan klarifikasi pernyataan matahari kembar di pemerintahan.

Mabruri, tidak mewakili sikap PKS melainkan hanya pernyataan pribadi yang bersangkutan.

"Statemen Mardani masalah ada matahari kembar adalah peryataan pribadi. Tidak mewakili PKS," kata Mabruri dalam keterangannya, Senin (14/4/2025).

Terlebih kata dia, Mardani sejak 2024 silam sudah tidak lagi menjabat sebagai elite PKS dalam hal ini Ketua DPP.

Sehingga, yang bersangkutan kata Mabruri tidak pernah lagi terlibat dalam pengambilan keputusan politik partai pimpinan Ahmad Syaikhu tersebut.

"Mardani sejak awal 2024 bukan ketua DPP PKS lagi jadi yang bersangkutan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan politik di DPP PKS," beber dia.

Saat ini, Mardani kata Mabruri, hanyalah mendapatkan mandat dari Fraksi PKS DPR sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI.

Sehingga pernyataan dari Mardani perihal adanya matahari kembar di pemerintahan tidak mencerminkan sikap partai.

"Pak Mardani sebagai anggota dewan dari fraksi PKS bekerja sesuai tupoksi beliau di BKSAP dan komisi yang ditugaskan. Demikian penjelasan dari Mabruri Humas dan koordinator juru bicara PKS," tandas dia.

Sebelumnya, sejumlah Menteri di Kabinet Merah Putih menemui Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya di Solo, Jawa Tengah. Para menteri tersebut sebagian temui Jokowi disaat Presiden Prabowo tengah melakukan lawatan luar negeri.

Menteri yang menemui Jokowi tersebut merupakan Menteri yang pernah duduk di Kabinet pada era Jokowi.

Di antaranya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Ketua Umum Partai Golkar itu menemui Jokowi di Solo pada Selasa (8/4/2025).

Kemudian sehari setelahnya Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) juga melakukan hal yang sama. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menemui Jokowi pada Rabu (9/4/2025) siang.

Dua hari kemudian giliran Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin temui Jokowi. Mereka datang pada Jumat (11/4/2025) siang.

Kedua menteri masih memanggil Jokowi sebagai "bos". 

"Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya,” ujar Trenggono berkelakar saat diwawancarai awak media usai pertemuan dengan Jokowi. 

Setelah Trenggono, gantian Budi yang bersilaturahmi dengan Jokowi dan memanggilnya sebagai bos. 

"Silaturahmi karena Pak Jokowi kan bosnya saya. Jadi, saya sama Ibu mau silaturahmi mohon maaf lahir dan batin. Juga (minta) doain supaya Pak Presiden dan Ibu itu sehat, karena saya masih jadi Menteri Kesehatan kan," ujar Budi.

Menanggapi itu, Politikus PKS Mardani Ali Sera lantas mengingatkan fenomena 'matahari kembar'. 

"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani, Jumat (11/4/2025).

Mardani sebenarnya meyakini bahwa Prabowo tidak akan merasa tersinggung dengan kunjungan para menterinya ke Presiden terdahulu.

Namun demikian, ia menekankan pentingnya jajaran kabinet untuk menjaga kewibawaan sosok pemimpin tertinggi dalam sistem pemerintahan.

“Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya. Dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi."

“Namun, yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua,” kata Mardani.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved