Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian Ditetapkan Sebagai Memory of The World Periode 2024/2025
Hyang Siksa Kandang Karesian dan karya-karya Hamzah Fansuri masuk 74 nominasi register Memory of the World (MoW) periode 2024-2025.
Hamzah Fansuri memprakarsai penulisan genre kitab, yaitu penulisan akademis sistematis dalam bahasa Melayu.
Hamzah Fansuri termasuk orang pertama yang meletakkan dasar-dasar perdebatan ilmiah keagamaan di Malaysia dan Indonesia, dan salah satu pelopor yang menggunakan bahasa Melayu dalam puisi dan prosa.
Karya-karyanya yang ditulis dalam bentuk puisi syair yang sangat populer di Nusantara, memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sastra Melayu sejak abad ke-17. Karyanya juga menjadi cikal bakal perkembangan sastra modern Indonesia dan Malaysia.
Hamzah Fansuri senantiasa menuliskan namanya di akhir puisinya. Hal ini mendobrak tradisi Melayu dalam penulisan puisi yang biasanya anonim. Karya-karya Hamzah Fansuri terkenal di seluruh Nusantara.
Terjemahan atas karya-karyanya dapat ditemukan di Aceh, Sumatra Utara, Minangkabau, Sumatra Selatan, Semenanjung Malaya, Riau dan Singapura, Jawa hingga Indonesia Timur seperti Bima dan Makassar.
Sebelumnya, sudah ada sebelas warisan dokumenter Indonesia yang teregistrasi sebagai MoW. Dengan tambahan teregistrasinya lima warisan dokumenter ini, Indonesia menambah daftar warisan dokumenter yang dimiliki dalam register ingatan kolektif dunia menjadi 16 warisan dokumenter.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Naskah-Sang-Hyang-Siksa-Kandang-Karesian.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.