Haji 2025
Bikin Haru: 25 Tahun Menabung Pasutri Pedagang Nasi Uduk Asal Tangerang Akhirnya Berangkat Haji
Meski demikian, Sobrawi tak terlihat kewalahan, tangannya terampil menyiapkan nasi uduk lengkap dengan lauknya sesuai pesanan pembeli
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, JAYANTI - Azan subuh berkumandang, Ahmad Sobrawi dan sang istri, Junaedah yang sedari tadi menyiapkan barang dagangan sejenak berhenti untuk beribadah.
Selepas salat keduanya bergegas menata nasi uduk dan aneka lauk untuk dijajakan di warung depan rumahnya, yang terletak di Desa Pasir Muncang, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten.
Sebakul nasi uduk, telur balado hingga gorengan tampak sudah dipajang di meja sepanjang 3 meter.
Pagi itu, Sabtu (10/5/2025) warung nasi uduk Sobrawi tampak dipadati pembeli.
Meski demikian, Sobrawi tak terlihat kewalahan, tangannya terampil menyiapkan nasi uduk lengkap dengan lauknya sesuai pesanan pembeli.
Wajar saja, Sobrawi dan sang istri telah berjualan nasi uduk sejak tahun 2000 silam.
"Pak saya mau nasi uduk paket lengkap ya, makan di sini aja," ucap seorang pembeli.
"Iya neng tunggu sebentar ya," timpal Sobrawi sambil melempar senyum.
Berbeda seperti hari biasanya pria beranak tiga itu terlihat semringah. Pasalnya tahun ini dia bersama Junaedah akan pergi ke tanah suci.
Perjuangannya agar bisa menunaikan ibadah haji tak bisa dipandang sebelah mata. Selama 25 tahun dia dan Junaedah menabung setiap hari.
Nominalnya memang tak besar. Sobrawi hanya menyisihkan uang Rp 10.000 hingga Rp 50.000 setiap hari dari hasil berdagang nasi uduk demi mewujudkan impiannya itu.
"Alhamdulillah sudah sekian lamanya saya menginginkan ke tanah suci, alhamdulillah saya beryukur kepada Allah," ucap Sobrawi sambil berlinang air mata.
Keinginan Sobrawi untuk memenuhi rukun islam yang ke-5, sudah ada sejak tahun 2000.
Sejak saat itu dia mulai menyisihkan uang untuk ditabung setiap hari kemudian menyimpannya ke bank setiap bulan.
"Saya menabung setiap hari, dari tahun 2000 sampai sekarang alhamdulillah, setiap bulan uang itu saya tabung ke bank," katanya.
Pasang surut usaha nasi uduk tak menyurutkan niat Sobrawi dan sang istri pergi ke Baitullah.
Sekecil apapun keuntungan yang dia dapat dari berdagang nasi uduk pada hari itu, tetap harus ia sisihkan.
Berkat kegigihannya Sobrawi dan Junaedah akhirnya bisa mendaftar haji pada 2013 lalu.
"Saya daftar haji pada 2013 lalu, alhamdulillah penantian selama 12 tahun terbayar lunas," ujarnya.
Sobrawi dan sang istri yang merupakan calon jemaah haji kloter 29 itu akan bertolak dari rumahnya ke Masjid Al-Amjad, Kabupaten Tangerang, Sabtu (10/5/2025) sekira pukul 19.00 WIB.
Setelahnya, Sobrawi dan sang istri bersama rombongan jemaah haji lainnya melanjutkan perjalanan ke Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur pada hari yang sama.
Beragam persiapan pun telah dilakukan Sobrawi dan istrinya, seperti rutin berolahraga dan menjaga pola makan.
"Persiapannya udah dilakukan, baju-baju sudah dimasukin ke koper, olahraga rutin lari-lari kecil di pekarangan rumah," paparnya.
Menjelang keberangkatannya Sobrawi sangat bersyukur bisa menunaikan ibadah haji pada tahun ini.
"Alhamdulillah bersyukur sekali kepada Allah SWT, saya dan istri bisa berangkat tahun ini," ucapnya. (m41)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Kloter Pertama Rampung, 6.251 Jemaah Haji Asal Banten Telah Kembali ke Tanah Air |
![]() |
---|
Diancam Bom, Saudia Airlines yang Bawa 442 Jemaah Haji Kloter JKS 12 Berangkat Pagi Ini ke Jakarta |
![]() |
---|
Satu Jemaah Haji Asal Tangsel Tertahan di Arab Saudi, Dirawat Intensif karena Gangguan Jantung |
![]() |
---|
Bandara Soekarno-Hatta Siap Sambut 51 Ribu Jemaah Haji Mulai 12 Juni 2025 |
![]() |
---|
Buruknya Pelayanan Haji Dibongkar Warga Banten: Banyak Orang Sakit, Ribuan Jemaah Terlantar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.