Toko Mama Khas Banjar Resmi Tutup, Ini Dampaknya bagi UMKM dan Masyarakat Lokal

Toko oleh-oleh khas Banjar ini resmi berhenti beroperasi pada 1 Mei 2025. Alasannya, Firly Norachim sang pemilik yang terjerat kasus hukum

Editor: Joseph Wesly
mamakhasbanjar
MAMA KHAS BANJAR DITUTUP- Toko Mama Khas Banjar tutup setelah pemiliknya ditahan dan diproses hukum. Pemiliknya ditahan kaena tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa. (mamakhasbanjar) 

TRIBUN TANGERANG.COM, BANJARBARU- Penutupan Toko Mama Khas Banjar mengejutkan banyak pihak, terutama masyarakat Kalimantan Selatan dan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Toko oleh-oleh khas Banjar ini resmi berhenti beroperasi sejak 1 Mei 2025, setelah sang pemilik, Firly Norachim, terjerat kasus hukum terkait pelanggaran label produk.

Alasan Penutupan

Penutupan ini bermula dari temuan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarbaru yang menemukan 20 produk di toko tersebut tidak mencantumkan informasi penting seperti tanggal kedaluwarsa, berat bersih, dan nama produsen secara lengkap.

Temuan ini dinilai membahayakan konsumen serta melanggar:

UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

UU No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal

Firly Norachim pun ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (1) huruf I dalam UU Perlindungan Konsumen.

Dampak Penutupan Toko Mama Khas Banjar

1. Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Sebanyak 20 karyawan kehilangan pekerjaan akibat penutupan ini. Sebagian besar dari mereka adalah warga Banjarbaru yang menggantungkan hidup dari toko tersebut.

2. UMKM Kehilangan Saluran Distribusi

Toko Mama Banjar selama ini menjadi mitra dagang bagi banyak UMKM lokal. Produk seperti amplang, sambal ikan haruan, dan kue khas Banjar kini kehilangan etalase utama untuk dipasarkan.

3. Masyarakat Kehilangan Ikon Lokal

Sebagai pusat oleh-oleh khas daerah, toko ini menjadi salah satu ikon budaya Banjar yang sering dikunjungi wisatawan. Penutupannya meninggalkan kekosongan dalam promosi dan pelestarian budaya lokal dikutip dari tribun medan

Pelajaran Penting bagi Pelaku UMKM

Kasus ini memberikan pelajaran berharga bagi pelaku usaha kecil di Indonesia:

  1. Patuh terhadap aturan pelabelan dan metrologi legal
  2. Utamakan keselamatan dan transparansi bagi konsumen
  3. Ikuti pelatihan serta pembinaan yang disediakan oleh pemerintah atau dinas terkait 

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved