Profil Ibrahim Sjarief, Suami Najwa Shihab yang Wafat di Usia 47 Tahun, Punya Karier Mentereng

Inilah profil Ibrahim Sjarief, suami dari jurnalis ternama Najwa Shihab yang dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025).

Editor: Joko Supriyanto
Instagram
Ibrahim Sjarief dan Najwa Shihab. Rencananya, suami Najwa Shihab akan dimakamkan esok Rabu (21/5/2025) di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Inilah profil Ibrahim Sjarief, suami dari jurnalis ternama Najwa Shihab yang dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025).

Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, lahir di Jawa Tengah tahun 1977 silam.

Ibrahim Sjarief merupakan lulus dari Universitas Indonesia, sementara tahun 2009 ia merampungkan studinya di Universitas Melbourne.

Najwa Shihab dan Ibrahim akhirnya menikah pada tahun 1997 di Solo, Jawa Tengah.

Dari pernikahan yang sudah berusia 28 tahun itu, mereka dikaruniai seroang anak laki-laki bernama Izzat Ibrahim Assegaf.

Ibrahim Sjarief merupakan penasihat hukum yang cukup terkenal. Ibrahim Sjarief bergabung dengan Assegaf Hamzah and Partners dan memiliki rekam jejak karir yang mentereng.

Dari situs Assegaf Hamzah and Partners dijelaskan bahwa Ibrahim Sjarief berpengalaman di bidang hukum keuangan global.

Dimana bapak satu anak itu berpengalaman komprehensif di sektor domestik dan internasional lembaga keuangan terkemuka.

Dia juga memiliki rekam jejak yang terbukti dalam memberikan nasihat kepada klien tentang keuangan terstruktur yang rumit dan upaya kebangkrutan/restrukturisasi utang.

Kemahiran Ibrahim didukung oleh pendidikan hukum yang beragam yang mencakup tiga benua, yang mencerminkan komitmen saya untuk memberikan layanan hukum terbaik. 

Setelah meraih gelar LL.B. dari Universitas Indonesia pada tahun 1997, Ibrahim dianugerahi kehormatan beasiswa penelitian di Program Studi Hukum Asia Timur yang bergengsi di Harvard Law School dari tahun 2002 hingga 2003. 

Ibrahim juga tercatat pernah memperoleh gelar LL.M atau Magister Hukum dari University of Melbourne, Australia, pada tahun 2009.

Hal itu membuat Ibrahim diakui sebagai salah satu praktisi hukum terkemuka di Indonesia. 

Puncak karier Ibrahim Assegaf adalah saat dia memegang peran utama dalam memberikan nasihat kepada pengembang proyek yang didukung negara dalam proyek pita lebar Palapa Ring yang inovatif. 

Usaha perintis ini, yang dipuji sebagai inisiatif telekomunikasi terluas di Indonesia, mencakup pemasangan kabel serat optik bawah laut sepanjang 11.000 kilometer, yang bertujuan untuk merevolusi akses pita lebar nasional.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved