Live TikTok saat Jahit Perut Pasien Caesar, 2 Nakes RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung Dipecat

Mereka justru melakukan siaran langsung atau live TikTok saat sedang menjahit luka pasca-operasi caesar di ruang operasi

Editor: Joseph Wesly
shutterstock
LIVE TIKTOK SAAT OPERASI- Ilustrasi aktivitas operasi. Dua nakes dipecat karena live tiktok saat jahit perut pasien caesar. (Shutterstock) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JOMBANG- Kelakuan dua orang tenaga kesehatan atau nakes yang bekerja di Rumah Sakit Umum (RSU) PKU Muhammadiyah Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur di luar nalar.

Mereka justru melakukan siaran langsung atau live TikTok saat sedang menjahit luka pasca-operasi caesar di ruang operasi.

Tidak hanya menyiarkan aktivitas menjahit pasien secara langsung, mereka juga berinteraksi dengan penonton.

Aksi sontak viral di media sosial. Netizen pun marah dan menyebut keduanya pantas untuk dipecat karena tidak menjungjung profesionalitas sebagai nakes.

Akibat perbuatan tersebut, keduanya resmi dipecat.

Berdasarkan video yang beredar, tampak 2 tenaga kesehatan sedang menjalankan prosedur medis sambil berinteraksi dengan penonton melalui fitur live streaming TikTok.

Salah satu perawat pria bahkan menyapa penonton dan menyebutkan bahwa mereka tengah melakukan tindakan medis.

Respons Dinkes Jombang

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr Hexawan Tjahja Widada, mengonfirmasi bahwa tindakan dua nakes tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap etika profesi tenaga kesehatan.

"Kami telah memanggil kedua perawat tersebut untuk dilakukan pembinaan. Kami juga memberikan surat teguran resmi kepada pihak rumah sakit," ujar Hexawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (28/5/2025).

Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung, dr Dwi Rizki Wulandari, mengatakan bahwa manajemen rumah sakit langsung mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran tersebut.

Kedua tenaga medis diberhentikan secara tidak hormat karena dinilai melanggar kode etik dan merusak kepercayaan pasien.

"Sehubungan dengan hal yang terjadi saat ini, kami imbau kepada semua tenaga medis untuk lebih bijak menggunakan media sosial," tegas Dwi Rizki.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga profesionalisme dan kerahasiaan pasien, terlebih di era digital yang membuat batas privasi menjadi semakin tipis.

"Kepercayaan pasien merupakan hal yang berharga dan harus benar-benar dijaga dengan penuh tanggung jawab," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved