Diplomat Muda Tewas

2 Dugaan Penyebab Diplomat Muda, Arya Daru Tewas dengan Kepala Dilakban dan Ditutupi Selimut

Ada dugaan bahwa korban tewas karena melakukan bunuh diri. Dugaan itu muncul karena ada sidik jari di lakban yang melilit kepala korban.

Editor: Joseph Wesly
(instagramindonesiainpenang)
MISTERI KEMATIAN ARYA DARU- Diplomat Muda Kemenlu Arya Daru Pangayunan (39) semsa hidup. Arya Daru meninggal dengan kepala dilakban. Polisi kini masih bekerja mengungkap penyebab kematian korban. (instagramindonesiainpenang) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Tewasnya diplomat muda Kemenlu Arya Daru Pangayunan (39) hingga kini belum terungkap.

Arya Daru tewas dengan kepala dilakban. Tubuhnya juga dililit selimut.

Ada dugaan bahwa korban tewas karena melakukan bunuh diri. 

Dugaan itu muncul karena ada sidik jari di lakban yang melilit kepala korban.

Hal itu disebut Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, dikutip dari Kompas Petang, Rabu (9/7/2025).

“Kalau dari analisis lingkungan, saya meyakini ini adalah salah satu tindakan bunuh diri, karena tidak ada pihak lain yang keluar masuk saat kejadian,” katanya.

Kriminolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Suprapto, mencoba menganalisis latar belakang yang membuat Arya Daru meninggal dunia.

Dia menduga bahwa bahwa Arya menghadapi tekanan mental atau gangguan fisik yang berat.

“Kalau memang tidak ditemukan kekerasan, bisa jadi ini disebabkan penyakit tertentu atau tekanan jiwa berat,” ucap Suprapto.

Ia menambahkan, posisi lakban pada kepala juga bisa menjadi indikator kuat motif kematian.

“Mungkin saja lakban digunakan untuk menahan rasa sakit ekstrem akibat kondisi medis yang diderita,” tambahnya.

Hal lain yang membuat dugaan semakin dalam adalah bahwa keluarga, termasuk sang istri, tidak mengetahui masalah yang sedang dihadapi Arya. Artinya, beban itu dipikul Arya sendiri dalam diam.

Kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan (39) masih menyisakan misteri.

Arya Daru diketahui tewas dengan kepala dilakban dan ditutup selimut biru dongker di indekosnya di kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.

Kematiannya menyisakan tanya. Pasalnya ASN Kemenlu ini tewas dengan kondisi janggal.

Kepala dilakban. Ada lakban kuning yang melilit kepalanya dengan smepurna. Selain itu posisinya yang berbaring di kasur ditambah ditutupi selimut menyisakan sejuta pertanyaan.

Keganjilan lain, pintu kamarnya tertutup dengan rapat dan dikunci dari dalam.

Hal ini mengindikasikan tidak ada orang yang berada di dalam ruangannya dirinya ditemukan tewas.

Selain itu CCTV juga tidak menangkap hal mencurigakan.

Hanya ada Arya Daru yang menerima paket makanan, menyantapnya dan membuang bungkusnya ke tong sampah.

Hal itu terekam jelas di CCTV. Namun cuma sebatas itu.

Kini terungkap fakta baru yang tak kalah mengejutkan.

Fakta itu adalah ditemukannya sidik jari Arya Daru dilakban yang melilit kepalanya.

Ditemukan juga obat sakit kepala dan maag di sekitar korban.

Ada apa dengan Arya Daru? Apakah dia dibunuh atau bunuh diri?.

Analisis Kriminolog

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, dikutip dari Kompas Petang, Rabu (9/7/2025) memberikan penilaian soal kematian alumnus HI UGM tersebut.

“Kalau dari analisis lingkungan, saya meyakini ini adalah salah satu tindakan bunuh diri, karena tidak ada pihak lain yang keluar masuk saat kejadian,” kata 

Menurut Adrianus, salah satu bukti yang paling menguatkan adalah lakban yang melilit kepala Arya. Dari hasil penyelidikan polisi, sidik jari yang tertinggal di lakban hanya milik korban.

“Artinya, bisa diduga Arya sendiri yang melakban kepalanya untuk menutup jalur napas. Kemungkinan, ia lebih dulu menenggak obat tidur,” ujarnya.

Kombinasi antara kondisi kamar yang terkunci, tidak adanya orang lain, serta lakban yang hanya memuat sidik jari Arya, membentuk pola dugaan bunuh diri yang sulit diabaikan.

Proses Penyelidikan Masih Berjalan

Tim Inafis gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Pusat kembali menyambangi TKP pada Rabu siang untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.

Mereka masuk ke dalam kamar korban, memeriksa area sekitar, termasuk rekaman CCTV dan barang-barang milik Arya.

Kapolsek Metro Menteng Kompol Rezha Rahandhi mengatakan bahwa hasil otopsi masih ditunggu, terutama bagian toksikologi dan histopatologi.

“Kami belum bisa memberikan keterangan resmi karena hasil otopsinya belum keluar. Masih ada beberapa pemeriksaan yang memakan waktu,” jelasnya.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved