Banjir Tangsel

Banjir Perumahan Pondok Maharta Belum Tuntas, Pemkot Tangsel Gandeng Tiga Wilayah untuk Penanganan

Tim ini secara prinsip sudah terbentuk. Sudah mengerucut tinggal menunggu SK dari Provinsi Banten. Tapi sambil itu, kita sudah mulai survei lapangan

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico
BANJIR TANGSEL - Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie dan suasana banjir Perumahan Maharta, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico).   
Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNTANGERANG.COM, PONDOK AREN- Banjir yang kerap melanda Perumahan Maharta, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota. 
Untuk mengatasinya, Pemkot Tangsel kini membentuk kolaborasi lintas wilayah dengan Pemerintah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Pemerintah Provinsi Banten.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Sumber Daya Air pada DSDABMBK Tangsel, Eka Pribawa, menyampaikan bahwa upaya penanganan banjir di kawasan Kali Angke dan Kali Serua mulai menunjukkan titik terang.
Pemerintah Provinsi Banten, bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane dan pemerintah di Tangerang Raya, sepakat membentuk tim gabungan lintas wilayah guna mengatasi persoalan banjir yang saling terhubung antar daerah.
Meski surat keputusan (SK) pembentukan tim masih menunggu diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Banten, Eka Pribawa memastikan tim teknis sudah mulai bergerak di lapangan. 
"Tim ini secara prinsip sudah terbentuk. Sudah mengerucut tinggal menunggu SK dari Provinsi Banten. Tapi sambil itu, kita sudah mulai survei lapangan dan aksi teknis,” kata Eka saat dikonfirmasi, dikutip Sabtu (12/7/2025).
Menurutnya, persoalan banjir tidak bisa ditangani secara sektoral karena aliran sungai tidak mengenal batas wilayah administratif. 
“Air itu dari hulu ke hilir. Tangsel di tengah, hulu dan hilirnya di BBWS dan wilayah lain. Kita nggak bisa kerja sendiri-sendiri,” kata Eka.
Eka mengklaim, Pemkot Tangsel telah memulai sejumlah pekerjaan penanganan banjir di wilayahnya, seperti pengerukan Kali Serua sepanjang bulan Juni, rehabilitasi pintu air dari total 15 yang rusak, 3 sudah diperbaiki dan pembangunan sembilan rumah pompa di kawasan rawan banjir.
“Langkah kita ini memang sudah direncanakan dan dianggarkan. Tapi kita tarik juga peran dari BBWS dan Provinsi Banten supaya ikut masuk, bantu wilayah masing-masing,” ujar Eka.
Senin pekan depan, tim gabungan dijadwalkan melakukan survei bersama untuk memetakan titik-titik rawan banjir di sepanjang aliran Kali Angke dan Kali Serua. 
Nantinnya, BBWS dan PU Provinsi Banten akan melakukan identifikasi kondisi sungai dan rencana pengerahan alat berat seperti long arm dan AMPB untuk menangani sedimentasi.
Langkah ini merupakan bagian dari kerja awal tim gabungan, yang nantinya akan memiliki peran dan porsi masing-masing sesuai kewenangan wilayah. 
Meskipun target penyelesaian belum bisa dipastikan, khususnya untuk wilayah yang menjadi kewenangan BBWS dan Provinsi, Pemkot Tangsel menegaskan bahwa penanganan banjir akan terus dilanjutkan secara bertahap sesuai arahan wali kota, Benyamin Davnie dan ketersediaan anggaran.
“Kalau bicara target, saya tidak bisa jawab untuk wilayah lain. Tapi kalau Tangsel, programnya sudah jalan dan akan terus berlanjut,” tutup Eka. 
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyatakan telah berdiskusi langsung dengan Gubernur Banten, Andra Soni mengenai penanganan banjir di kawasan Perumahan Maharta, Pondok Aren, yang ditargetkan bebas banjir pada tahun 2026.
Benyamin mengatakan bahwa Andra Soni menyambut baik usulan tersebut. 
“Alhamdulillah, respon beliau sangat baik. Beliau akan membahasnya bersama tim OPD terkait, apakah nanti didorong ke Kementerian PUPR atau ditangani langsung oleh Kota Tangerang, karena ada persoalan penyempitan,” kata Benyamin Davnie, Serpong, Tangerang Selatan, dikutip Kamis (10/7/2025).
Benyamin mengungkapkan bahwa upaya penanganan banjir di Maharta memerlukan koordinasi lintas wilayah, mengingat daerah tersebut merupakan cekungan dan berbatasan langsung dengan wilayah Kota Tangerang.
"Iya, memang seperti itu target saya. Mudah-mudahan bisa tercapai. Karena itu daerah cekungan, harus ada koordinasi dengan Kota Tangerang, terutama karena di pinggir Kali Serua, yang masuk wilayah Kota Tangerang, terdapat lahan milik swasta seluas satu hektare," ujarnya.
Lahan tersebut, menurut Wali Kota, diusulkan untuk dijadikan tandon air sebagai solusi jangka panjang mengatasi banjir. 
“Saya sudah laporkan ke Gubernur. Mudah-mudahan ini bisa dibuatkan tandon juga, jadi selesai persoalan banjir di wilayah situ,” pungkasnya. (m30)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved