Penemuan Mayat di Bintaro

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Lahan Kosong Bintaro Tangsel

Terungkap motif Abdul Syukur (30), anak punk yang membunuh pria 'bersarung' bernama Cahya Agung Dwija Rosito (30).

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Joko Supriyanto
Instagram Info Ciledug
PELAKU PEMBUNUHAN BINTARO -- Pihak kepolisian Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang menewaskan seorang pria di lahan kosong kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, kurang dari 24 jam setelah jasad korban ditemukan. Dalam insiden yang terjadi pada Selasa, 15 Juli 2025, korban bernama C.A.D. (31), diduga mengalami luka serius di bagian leher saat ditemukan tergeletak di Jalan Sisingamangaraja, Bintaro Sektor 7. 

TRIBUNTANGERANG.COM -Terungkap motif Abdul Syukur (30), anak punk yang membunuh pria 'bersarung' bernama Cahya Agung Dwija Rosito (30).

Adapun mayat korban ditemukan di lahan kosong di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.

Menurut Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Kadek Dwi, pelaku membunuh korban guna menguasai barang-barang korban.

"Iya, betul (motif pencurian)," ujar Kadek Dwi saat dihubungi, Kamis (17/7/2025).

Pelaku Abdul Syukur, ucap Kadek Dwi, baru saja mengenal korban.

"(Hubungan mereka) baru kenal. (Pelaku) anak punk, dia enggak punya HP, minta tolong dipesenin ojek online," tuturnya.

Saat itu, korban menanyakan alamat tujuan Abdul Syukur. Setelah diketahui arah tujuan pelaku sejalan dengan rumah korban, korban pun menawarkan diri untuk mengantar pelaku.

Setibanya di rumah pelaku, Abdul Syukur sempat masuk ke dalam rumah dan mengajak korban untuk minum kopi. 

Baca juga: Kasus Pembunuhan di Lahan Kosong Tangsel, Pelaku Ternyata Seorang Pengamen

Saat itulah pelaku mulai merencanakan aksi kejahatannya.

"Di sana muncul niat jahat dia (pelaku). Ini orang (korban) bawa motor, bawa HP, bawa uang," kata Kadek Dwi.

Pelaku kemudian mengajak korban pindah tempat dengan alasan ibunya sedang sakit.

Pelaku lalu mengambil pisau dari dalam rumah dan memasukkannya ke dalam tas.

Keduanya kemudian pergi ke sebuah lahan kosong yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

"Sampai di TKP, ngobrol mereka. Pas korban mau cabut (pulang), dia (pelaku) berdiri, lengah langsung diambil pisau, disikat dari belakang," ucap Kadek Dwi. (m31)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved