Dugaan Korupsi Chromebook

SMAS Al Husna Tigaraksa Sebut Chromebook Berjalan Normal Meski Banyak Kekurangan

Diketahui bantuan laptop Chromebook itu terus bergulir sejak 2021 hingga 2024, saat jabatan Kemdikbudristek dipegang Nadiem Makarim

Penulis: Nurmahadi | Editor: Joko Supriyanto
Tribuntangerang.com/Nurmahadi
KASUS KORUPSI CHROMEBOOK - Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta Al Husna, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, sebut bantuan laptop Chromebook dari Kementerian Kebudayaan, Riset dan Teknologi, masih berjalan normal. Saat diwawancarai, Jumat (18/7/2025), Administrasi SMAS Al Husna, Nita mengatakan laptop Chromebook yang dihibahkan itu kerap digunakan guru dan siswa yang akan melakukan Ujian Madrasah Berbasis Komputer (UMBK). (Tribuntangerang.com/Nurmahadi)  

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta Al Husna, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, sebut bantuan laptop Chromebook dari Kementerian Kebudayaan, Riset dan Teknologi, masih berjalan normal. 

Diketahui bantuan laptop Chromebook itu terus bergulir sejak 2021 hingga 2024, saat jabatan Kemdikbudristek dipegang Nadiem Makarim

Administrasi SMAS Al Husna, Nita mengatakan laptop Chromebook yang dihibahkan itu kerap digunakan guru dan siswa yang akan melakukan Ujian Madrasah Berbasis Komputer (UMBK). 

Dia mengatakan di SMAS Al Husna terdapat 15 laptop Chromebook yang dihibahkan Kemendikbudristek. 

"Sejauh ini masih lancar, semuanya aman, sering digunakan guru dan siswa untuk UMBK, dan lancar aja sih," ungkapnya saat diwawancarai Tribuntangerang.com, Jumat (18/7/2025). 

Nita menuturkan hingga kini laptop Chromebook hasil hibah itu masih kerap dioperasikan. 

"Ada 15 unit yang dihibahkan, semuannya masih berfungsi sampai saat ini," ungkapnya. 

Baca juga: Pesantren Al-Matiin Tangsel Kini Bisa Gelar Ujian Mandiri Berkat Bantuan Chromebook Kemendikbud

Kendati begitu Nita menilai masih banyak kekurangan dari laptop Chromebook tersebut. 

Dia mengatakan para guru kerap tak bisa mengakses aplikasi pembelajaran bahkan membuka website sekolah. 

"Waktu itu kan sekolah kami bikin website, nah kalau dibuka dari laptop Chromebook ini itu enggak bisa, mungkin karena speknya kecil ya," ujarnya. 

Nita menilai untuk pemakaian ringan laptop tersebut masih bisa digunakan secara normal. 

Namun lain halnya jika digunakan oleh sekolah kejuruan yang harus memiliki banyak aplikasi tambahan sebagai penunjang pembelajaran. 

"Kalau pemakaian ringan Chromebooknya normal aja ya, tapi kayanya enggak bisa digunakan untuk sekolah kejuruan karena harus menginstal banyak aplikasi penunjang pembelajaran," katanya. (m41) 

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved