Diplomat Muda Tewas

3 Lokasi Jadi Kunci Ungkap Kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan

perkembangan terbaru dalam kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP) masih jadi perhatian.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Joko Supriyanto
(instagramindonesiainpenang)
MISTERI KEMATIAN ARYA DARU- Diplomat Muda Kemenlu Arya Daru Pangayunan (39) semsa hidup. Arya Daru meninggal dengan kepala dilakban. Polisi kini masih bekerja mengungkap penyebab kematian korban. (instagramindonesiainpenang) 

TRIBUNTANGERANG.COM - Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengungkap perkembangan terbaru dalam kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP).

Penyelidikan terus berlanjut dengan fokus pada analisis rekam jejak digital dari tiga lokasi utama: tempat tinggal, pusat perbelanjaan di Jakarta, dan kantor korban.

Meski struktur kejadian mulai tergambar jelas, hasil autopsi mendalam masih dinanti untuk mengungkap penyebab pasti kematian.

"Proses ini belum diumumkan ke publik karena hasil autopsi yang mendalam masih belum selesai. Kami juga telah mendorong Polda Metro Jaya agar segera menyelesaikan proses tersebut," ujar Anam dalam keterangan resminya, Rabu (23/7/2025).

Baca juga: Diplomat Muda Arya Daru Terekam CCTV Bawa Kantong Kresek Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa

Choirul Anam menjelaskan, penyelidikan terhadap kematian Arya Daru telah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan saintifik dan digital. 

"Dan kami juga (berdasarkan) informasi dari keluarga, dari TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan dari beberapa informasi awal, itu juga kami dalami kemarin," kata dia.

Penelusuran dilakukan terhadap tiga lokasi utama yang dianggap penting, yakni tempat tinggal korban (kos-kosan), pusat perbelanjaan di Jakarta, dan lokasi kerja korban. 

"Ini ada 3 spot atau 3 tempat yang penting. Satu adalah kos-kosan, bagaimana tanggal 7 sampai 8 (Juli 2025), almarhum ini mulai beraktifitas sampai kemudian almarhum ditemukan meninggal. Itu spot pertama, itu detail banget, dijelaskan jam per jam, detik per detik itu ada rekam jejaknya," katanya.

"Terus spot berikutnya adalah pusat perbelanjaan. Di Jakarta ya, pusat perbelanjaan itu aktifitasnya apa, yang rekam jejak digitalnya juga ada, yang dengan siapa saja juga ada. Habis itu, yang berhubungan dengan tempat bekerja, itu juga ada rekam jejak digitalnya dan cukup rapi ditelusuri," sambungnya.

Baca juga: Hanya Ada Satu Sidik Jari, Psikolog Forensik Reza Indragiri Tetap Buka Kemungkinan Arya Daru Dibunuh

Selain itu, aktivitas korban di pusat perbelanjaan juga telah dianalisis, termasuk interaksi dan keberadaan korban melalui rekaman digital. Penelusuran serupa dilakukan terhadap tempat kerja korban.

Menurut Anam, ketiga lokasi ini memberikan gambaran jelas mengenai rangkaian peristiwa sebelum korban ditemukan meninggal. 

Ia menambahkan bahwa rekam jejak digital, kesaksian, dan bukti fisik telah dikumpulkan secara sistematis.

"Secara keseluruhan, struktur kejadian sudah tergambar cukup rapi. Sekarang tinggal menunggu hasil autopsi, kecuali ada perkembangan baru," ujarnya.

Kompolnas, sebagai lembaga pengawas eksternal kepolisian, menyatakan hingga saat ini, Polda Metro Jaya masih bekerja sesuai prosedur dan dalam koridor hukum yang berlaku. (m31)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved