Jalur MRT Jakarta Diperpanjang hingga Serpong, Lewati 10 Stasiun Bawah Tanah

Rencana perpanjangan jalur MRT Jakarta dari Lebak Bulus ke Serpong akan melintasi 10 stasiun bawah tanah, mulai dari kawasan Fatmawati.

Editor: Joko Supriyanto
KOMPASIANER/ TUTU SETYORINIE Via Kompas.com
MRT JAKARTA - Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan Seluruh jalur dirancang berada di bawah tanah dan akan dilengkapi 10 stasiun. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Rencana perpanjangan jalur MRT Jakarta dari Lebak Bulus ke Serpong akan melintasi 10 stasiun bawah tanah, mulai dari kawasan Fatmawati hingga Taman U di BSD City. 

Proyek ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan, menurunkan emisi karbon, serta meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan Tangerang Selatan.

MRT Jakarta menggandeng PT Bumi Serpong Damai Tbk (Sinar Mas Land) dalam studi awal pengembangan jalur tersebut.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan Seluruh jalur dirancang berada di bawah tanah dan akan dilengkapi 10 stasiun.

 "Ini studi awal untuk menentukan trase paling efektif dari sisi ekonomi dan jumlah penumpang. Kita juga akan mengkaji skema kelembagaan dan pembiayaan,” kata Tuhiyat.

Tuhiyat mengatakan, pengembangan jalur ini tak hanya fokus pada transportasi, tetapi juga mengusung konsep pengembangan kawasan berbasis transit (Transit Oriented Development/TOD).

Dengan pendekatan tersebut, pembangunan MRT diharapkan dapat mendorong konektivitas langsung ke pusat aktivitas ekonomi, hunian, dan fasilitas publik lainnya.

Sementara Managing Director President Office Sinar Mas Land, Irawan Harahap, mengatakan, jalur MRT ke arah Serpong merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan dan keterbatasan mobilitas di Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.

"Setiap hari, lebih dari 500.000 warga dua wilayah ini beraktivitas di luar domisili mereka, dan 82 persen masih menggunakan kendaraan pribadi. Ini bukan hanya soal waktu yang terbuang, tapi juga emisi karbon yang terus meningkat,” ujar Irawan.

Salah satu sasaran utama dari proyek ini adalah menarik para pengguna kendaraan pribadi agar beralih ke transportasi publik.

Irawan Harahap menyebut bahwa potensi pasar dari kalangan pengguna mobil cukup besar, khususnya di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya.

"Kalau dari kita, pengguna mobil pribadi lumayan banyak, ratusan ribu. Total di Kabupaten Tangerang saja kurang lebih sekitar 600.000 orang. Itu captive market kita," ujar Irawan.

Respons Wakil Gubernur Banten

Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, mengatakan, konektivitas transportasi antara Jakarta dan Banten merupakan kebutuhan bersama, mengingat banyak warga Banten bekerja di Ibu Kota.

"Jakarta dan Banten itu sahabat. Banyak warga Banten yang bekerja di Jakarta. Maka, konektivitas transportasi menjadi kebutuhan bersama," ujar Dimyati saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved