Liputan Khusus

Dijadwalkan Buka Hari Ini, Sekolah Rakyat di Tangsel Tidak Ada Aktivitas dan Masih Dalam Perbaikan

Berdasarkan pengamatan pada Rabu pagi, sejak pukul 07.00 hingga 08.30 WIB, suasana sekolah masih tampak sepi

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
(TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico)
TIDAK ADA AKTIVITAS- Sekolah Rakyat milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten yang berlokasi di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), Jalan Kencana I, Jelupang, Serpong, Tangerang Selatan, dikabarkan akan mulai beroperasi pada Rabu, (30/7/2025) Pantauan langsung TribunTangerang.com di lokasi menunjukkan sekolah tersebut belum mulai digunakan oleh para murid. (TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico) 

Laporan Wartawan 
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG UTARA- Sekolah Rakyat milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten yang berlokasi di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), Jalan Kencana I, Jelupang, Serpong, Tangerang Selatan, dikabarkan akan mulai beroperasi pada Rabu, (30/7/2025) 

Pantauan langsung  TribunTangerang.com di lokasi menunjukkan sekolah tersebut belum mulai digunakan oleh para murid.

Berdasarkan pengamatan pada Rabu pagi, sejak pukul 07.00 hingga 08.30 WIB, suasana sekolah masih tampak sepi. 

Tidak terlihat aktivitas belajar mengajar di lokasi tersebut. Justru, hanya beberapa tukang bangunan yang tampak berada di area gedung.

Beberapa bagian gedung masih dipasangi scaffolding atau alat yang digunakan untuk mendukung pekerja dan material selama proses konstruksi. 

Gedung tiga lantai yang menjadi fasilitas utama sekolah ini tampak hampir selesai dibangun, namun belum sepenuhnya rampung.

Saat memasuki area gedung, lokasi menunjukkan bahwa bangunan utama sekolah telah rampung secara fisik hingga tahap finishing. 

Dinding gedung telah dicat warna putih dan tampak bersih dari luar. Namun, kondisi di dalam gedung masih ada debu dan belum dibersihkan secara menyeluruh.

Beberapa ruangan kelas sudah diisi kursi dan meja, tetapi masih dalam kondisi terbungkus plastik. 

Furnitur tersebut belum dipindahkan atau ditata ke dalam kelas sesuai peruntukannya.

Baca juga: 17 Siswa Tangsel yang Lolos Sekolah Rakyat Dapat Fasilitas Asrama Setara Sekolah Kedinasan

Tak hanya itu, di area luar gedung, tampak kerangka-kerangka ranjang yang juga masih dibungkus plastik dan ditumpuk rapi. 

Belum ada tanda-tanda perakitan atau penataan ruang asrama atau ruang tidur yang direncanakan.

Kondisi ini menandakan bahwa persiapan operasional sekolah belum selesai secara keseluruhan, meski gedung secara struktur telah berdiri.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Sekolah, Pemprov Branten dan Kementerian Sosial terkait alasan keterlambatan atau kapan sekolah akan benar-benar siap menerima siswa.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah mengatakan Sekolah Rakyat di Tangsel masih bersifat sementara dan belum dibangun di atas lahan permanen, Senin (30/7/2025).

Dimyati menjelaskan bahwa status penggunaan gedung untuk Sekolah Rakyat di Tangsel saat ini masih sebatas pinjam pakai.

“Sekolah Rakyat di Tangsel itu hanya baru pinjam pakai. Karena sekolah rakyat itu harus memiliki lahan minimal 7 hektare. Nah, kalau di Tangsel ini cari 7 hektare berat, kecuali dibantu oleh pengembang,” kata Dimyati.

Baca juga: 17 Siswa Asal Tangsel Terpilih Mengikuti Program Sekolah Rakyat Gratis Kemensos

Dimyati menegaskan bahwa peresmian yang direncanakan dalam waktu dekat ini bukanlah peresmian sekolah secara keseluruhan, melainkan hanya peresmian penggunaan tempat.

“Itu diresmikannya (30 Juli 2025) adalah penggunaan tempat. Kita, Pemerintah Provinsi Banten, punya badan tenaga kerja di sana, BLK. Nah, kita pinjamkan untuk Sekolah Rakyat,” jelasnya.

Meski demikian, Sekolah Rakyat tersebut sudah mulai beroperasi.

Namun statusnya tetap sebagai fasilitas sementara sembari menunggu pembangunan gedung permanen yang direncanakan oleh Kementerian Sosial.

“Nanti ke depan kita akan bangunkan, terutama pemerintah pusat, yaitu Kementerian Sosial yang akan membangunkan. Lahan itu harus minimal 7 hektare,” katanya.

Untuk saat ini, Sekolah Rakyat di Tangsel baru dibuka setara tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Rencana membuka jenjang SD dan SMP belum menjadi prioritas karena berdasarkan survei, hampir seluruh anak usia sekolah dasar dan menengah pertama di Tangsel sudah bersekolah.

“Jadi kalau nanti di tingkat bawah, SD, SLTP, itu hasil survei menunjukkan yang tidak sekolah di usia 9 tahun cuma 1 persen. Jadi hampir semua di Tangsel ini sudah sekolah,” tutup Dimyati.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Sekolah Rakyat 33 Tangsel, Gina Intana Dewi mengatakan bahwa satu wilayah yang tidak termasuk dalam peluncuran tahap ini, yaitu Kabupaten Lebak. 

“Untuk di sini se-Banten terkecuali Lebak, karena Lebak punya sekolah rakyat sendiri,” ujar Gina saat dikonfirmasi, Selasa (14/7/2025).

Nantinya, Sekolah Rakyat di wilayah Banten akan dilakukan secara bertahap, dimulai pada pertengahan Juli 2025. 

Gina menegaskan bahwa persiapan teknis telah dilakukan secara rinci untuk memastikan peluncuran berjalan lancar.

“Untuk launchingnya ada 63 titik itu di 14 Juli dan 37 titik sisanya itu di 30 Juli,” tutup Gina. (m30)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved