Pesawat Latih Jatuh di Bogor

Pilot Pesawat Tempur, Hadi Tjahjanto Sempat Tak Percaya Marsma Fajar Tewas karena Pesawat Latih

Marsma TNI Fajar Adriyanto tewas setelah pesawat latih milik FASA yang dikendarainnya terjatuh

Editor: Joseph Wesly
(Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)
SEMPAT TAK PERCAYA- Hadi Tjahjanto Sempat Tak Percaya Marsma Fajar Tewas Akibat Kecelakaan Pesawat, Pasalnya almarhum adalah pilot pesawat tempur dan terkenal hndal. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Kapoksahli Kodiklatau Marsma TNI Fajar Adriyanto tewas akibat kecelakaan pesawat.

Marsma TNI Fajar Adriyanto tewas setelah pesawat latih milik FASA yang dikendarainnya terjatuh.

Marsma TNI Fajar Adriyanto tewas, sedangkan copilotnya, Roni Ahmad luka berat.

Pesawat milik FASI yang dikemudikan Marsma Fajar jatuh pada Minggu (3/8/2025) sekira pukul 10.00 WIB setelah lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja.

Tewasnya mantan Kadipenau ini membuat Mantan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto sempat tak percaya atas kabar yang dibagikan oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

Hadi mengaku langsung mendapat kabar duka itu dari rekan-rekan di Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) saat pesawat yang dikemudikan Marsma Fajar jatuh.

"Kebetulan dari FASI juga tahu bahwa Pak Fajar ini juga dekat sama saya, sehingga saya dikabari dan saya sempat tidak percaya, masa sih?" kata Hadi di rumah duka di Komplek TNI AU, Pancoran, Jakarta, Minggu (3/8/2025) malam.

Baca juga: Panglima TNI Agus Subiyanto Kenang Sosok Fajar Adriyanto, Penerbang F-16 yang Gugur saat Latihan

Rasa tidak percaya mantan Menko Polhukam itu lantaran dia mengenal sosok Marsma Fajar yang merupakan seorang pilot andal. Bahkan, diketahui almarhum merupakan pilot jet tempur F-16.

"Saya melihat bahwa Pak Fajar ini jam terbangnya cukup banyak dan menerbangkan pesawat F-16, saya tidak percaya. Tapi coba saya komunikasi, ternyata memang Pak Fajar mendapatkan musibah," ucapnya.

Memang, kata Hadi, pesawat olahraga yang dikemudikan Marsma Fajar itu mempunyai banyak keterbatasan yakni hanya kerangka bersayap dengan bahan kain. Menggunakan mesin dua tak dan berbahan bakar Pertamax layaknya kendaraan darat.

"Namun itu semuanya safe, aman karena melalui kelaikan udara. Dan sebelum terbang pun harus diadakan uji bahwa pesawat itu laik atau tidak laik," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara 2017-2018 itu.

Baca juga: Marsma TNI Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan Pesawat, Jenazah Disemayamkan di Jakarta

Sehingga, Hadi pun merasa kehilangan sosok penerbang kebanggaan TNI AU dengan sejumlah prestasi yang diraihnya.

"Saya melihat bahwa sekali lagi adalah satu sosok yang sangat disiplin, sosok yang cerdas, sosok yang menghargai seniornya, sosok yang mau mendengarkan seniornya maupun teman-temannya, dan selalu memberikan satu motivasi kepada juniornya," tuturnya.

"Kami sangat kehilangan dengan sosok yang sangat komunikatif, saling bertegur sapa, dan selalu kalau kita WA tidak ada, ya kita minta informasi, tidak sampai satu menit pasti membalas," sambungnya.

Jatuh Saat Latihan

Pesawat milik FASI yang dikemudikan Marsma Fajar dan satu co-pilot Roni Ahmad jatuh pada Minggu (3/8/2025) sekira pukul 10.00 WIB. Pesawat itu diketahui terjatuh saat sedang latihan.

TNI Angkatan Udara (AU) berduka atas indiden kecelakaan pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), yang menewaskan Marsma TNI Fajar Adriyanto di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor pada Minggu (3/8/2025). 

Baca juga: Sosok Jenderal TNI AU Fajar Adriyanto, Pilot yang Gugur dalam Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor

Saat ini, diketahui Fajar menjabat sebagai Kapoksahli Kodiklatau.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma TNI I Nyoman Suadnyana mengungkapkan pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja Bogor pukul 09.08 WIB dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara sebagai bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.

"Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana. Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit," kata Nyoman saat dikonfirmasi pada Minggu (3/8/2025).

Latihan tersebut, kata dia, dilaksanakan dalam kapasitas Marsma TNI Fajar sebagai pilot dan Roni sebagai co-pilot. 

Kegiatan ini, lanjut dia, merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU.

"Penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja. Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu," ungkapnya.

"TNI AU bersama unsur terkait telah melaksanakan evakuasi dan pengamanan lokasi kejadian serta memastikan seluruh prosedur penanganan berjalan sesuai ketentuan," lanjut dia.

Ia juga menjelaskan jenazah Marsma TNI Fajar saat ini berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi selanjutnya.

Sementara itu, kata dia, lokasi jatuhnya pesawat telah diamankan dengan garis pengaman oleh aparat.

"TNI AU menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini. Semangat, keteladanan, dan pengabdian beliau akan senantiasa menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjaga langit Indonesia," pungkasnya.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved