HUT ke 80 RI
Prabowo Catat Sejarah Bila Mampu Kumpulkan Megawati, SBY, dan Jokowi di Upacara HUT ke-80 RI
Ketidakkompakan ini kerap terlihat di event upacara 17 agustus yang rutin digelar setiap tahun
"Tujuannya semata untuk memulihkan persaudaraan dan persatuan bangsa," ujar Haris Rusly Moti, tokoh eksponen Gerakan Mahasiswa 98.
"Saya kira teladan terbaik telah ditunjukan oleh Prabowo dengan Jokowi saat Pilpres 2014 dan 2019 yang nyaris membuat bangsa terbelah. Namun, setelah Pilpres dihelat 2019, ketika itu Prabowo di pihak yang kalah. Namun, dua pemimpin bangsa ini memutuskan untuk melakukan rekonsiliasi, bersatu. Kita berharap momen indah seperti ini dapat menjadi tradisi yang diwariskan", ungkapnya.
Sejak dilantik, Prabowo aktif mendekati para mantan presiden dan rival politiknya. Pada pertengahan Juli 2025, ia mengunjungi Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jl. Teuku Umar, Jakarta.
Tak lama setelahnya, ia juga bersilaturahmi dengan Joko Widodo di Solo usai penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Bahkan, sebelum amnesti untuk Hasto Kristianto diumumkan, Sufmi Dasco dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menemui Megawati di Bali, didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
"Kerukunan para pemimpin adalah kunci persatuan bangsa. Rakyat kita sangat patronistik; jika pemimpinnya rukun, rakyat pun akan mudah bersatu," ujar Haris yang juga mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD).
Mengakhiri warisan polarisasi politik
Sejarah Indonesia pasca-kemerdekaan diwarnai oleh polarisasi politik, mulai dari era Orde Lama vs Orde Baru, Orde Baru vs Reformasi, hingga perpecahan akibat Pilpres langsung.
Pilpres 2025 pun sempat memicu ketegangan, namun Prabowo berupaya meredamnya lewat pendekatan rekonsiliasi.
"Kita tidak ingin luka sejarah terus dipelihara dan diwariskan turun-temurun. Sudah waktunya bangsa ini move on dari konflik politik masa lalu," tambah Haris.
Upaya rekonsiliasi ini mendapat respons positif, termasuk dari PDIP. Megawati Soekarnoputri menyatakan dukungannya kepada pemerintah, meski tetap berperan sebagai penyeimbang yang kritis dan konstruktif.
"Dalam demokrasi, perbedaan pandangan adalah hal lumrah. Yang penting, kita tetap menjaga persatuan bangsa di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi saat ini," pungkas Haris.
Dengan langkah ini, Prabowo berharap Indonesia bisa memasuki usia ke-80 kemerdekaannya dengan semangat persatuan yang lebih kuat, sekaligus memuluskan pelaksanaan program strategis pemerintahannya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.