Banjir Pakistan

Update Banjir Bandang di Pakistan, 351 Orang Tewas, Jumlah Korban Disebut Berpeluang Bertambah

Apalagi saat ini Otoritas Pakistan masih melakukan operasi penyelamatan di daerah-daerah yang terdampak paling parah

Editor: Joseph Wesly
MEHBOOB UL HAQ
TEWASKAN 350 ORANG- Banjir bandang menerjang di Mingora, kota utama Lembah Swat, di provinsi pegunungan Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan utara yang dilanda musim hujan pada Sabtu (16/8/2025). Hujan monsun lebat memicu longsor dan banjir bandang di Pakistan utara, menewaskan 350 orang. (MEHBOOB UL HAQ) 

TRIBUN TANGERANG.COM, ISLAMABAD- Jumlah korban tewas akibat banjir bandung dan longsor akibat hujan deras di Pakistan diduga akan terus bertambah.

Diketahui hujan deras turun berhari-hari akibat Hujan Monsun membuat sebanyak 351 orang dilaporkan tewas.

Hujan Monsun biasanya ditandai dengan curah hujan yang tinggi. Monsun mirip dengan angin laut, tetapi ukurannya lebih besar, lebih kuat dan lebih konstan.

Jumlah tersebut diduga akan bertambah karena masih data tersebut merupakan data pada yang dilaporkan media Geo News pada Minggu (17/8/2025), mengutip otoritas setempat.

Apalagi saat ini Otoritas Pakistan masih melakukan operasi penyelamatan di daerah-daerah yang terdampak paling parah. 

Diketahui provinsi Khyber Pakhtunkhwa mencatatkan korban jiwa tertinggi sebanyak 328 orang.

Sedangkan ada 12 orang tewas di Gilgit-Baltistan dan 11 lainnya meninggal di Azad Jammu dan Kashmir. 

Disebut Rumah-rumah, pertokoan, dan infrastruktur dilaporkan mengalami kerusakan akibat bencana, sebagaimana dilansir Antara. 

Sementara itu, pemerintah Provinsi Khyber Pakhtunkhwa menyatakan keadaan darurat di semua wilayah yang terdampak banjir di tengah berlanjutnya operasi pencarian korban hilang dan meningkatnya jumlah korban tewas.

Otoritas penanganan bencana provinsi tersebut melaporkan sembilan wilayah yang terdampak banjir yaitu Swat, Battagram, Bajaur, Buner, Dir Lower, Dir Upper, Mansehra, Torghar dan Shangla.

Sejauh ini, 209 orang dilaporkan tewas di Buner, di samping 134 korban yang hilang dan 159 cedera.

Operasi penyelamatan di wilayah tersebut dilakukan oleh tiga batalyon angkatan darat beserta 300 relawan pertahanan sipil.

Otoritas setempat turut menyediakan pangan, tenda-tenda, dan selimut bagi korban di pengungsian.

Kepala daerah Khyber Pakhtunkhwa Ali Amin Gadaput telah mengunjungi zona terdampak bencana di Buner dan kemudian memimpin rapat penanganan bencana.

Para pejabat wilayah melapor bahwa sudah lebih dari 3.500 orang diselamatkan.

Dia pun memuji kinerja semua badan yang terlibat dan memberi jaminan bahwa pemerintah tidak akan meluputkan satu orang pun dalam rehabilitasi para korban.

Khyber Pakhtunkhwa mengumumkan masa berkabung pada Sabtu (16/8/2025) sebagai tanda belasungkawa atas jatuhnya korban banjir bandang dan longsor di provinsi Pakistan itu.

Otoritas penanganan bencana nasional Pakistan juga telah memberi peringatan bahwa hujan monsun kemungkinan masih akan terjadi hingga 10 September. 

Hujan monsun yang biasanya terjadi pada Juni hingga September setiap tahunnya seringkali menyebabkan kerusakan di Asia Selatan, termasuk Pakistan.

Namun, perubahan iklim telah meningkatkan intensitas hujan monsun dan membuatnya semakin tak bisa diprediksi dalam beberapa tahun terakhir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved