Rumitnya Urus BPJS untuk Raya Balita Asal Sukabumi yang Meninggal karena Tubuhnya Digerogoti Cacing

Cacingan adalah sebutan untuk infeksi cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia. Parasit tersebut menginfeksi bagian usus

Editor: Joseph Wesly
Shutterstock
MENINGGAL KARENA CACINGAN- Ilustrasi bayi. Raya (3) warga Sukabumi meninggal karena cacingan. Meninggalnya Raya viral di media sosial. 

Dia diduga cancingan karena terhirup telur cacing yang berasal dari kotoran hewan.

Raya juga diduga tidak hidup bersih karena kurang mendapatkan pengawasan dari orang tuanya.

Rumitnya Mengurus BPJS

Raya dinyatakan meninggal dunia pada 22 Juli 2025 lalu, setelah menderita penyakit cacingan akut.

Hal ini diketahui dari unggahan video dari akun Facebook organisasi kemanusiaan atau filantropi Rumah Teduh yang viral.

Dalam video berdurasi sembilan menit tersebut, terlihat perjuangan Raya kala dirawat di ICU RSUD Kota Sukabumi.

Namun, karena Raya berlatar belakang keluarga tidak mampu, biaya perawatan pun tidak bisa dipenuhi oleh orang tuanya.

Akhirnya, relawan dari Rumah Teduh pun membawa Raya ke RSUD Kota Sukabumi untuk menjalani perawatan.

Ternyata, Raya tidak memiliki BPJS Kesehatan karena tak mempunyai kartu identitas seperti Kartu Keluarga (KK).

"Ketika Raya kami larikan ke RSUD dan malamnya harus masuk PICU, ternyata Raya tidak memiliki kartu identitas yang otomatis tidak memiliki BPJS Kesehatan baik yang bantuan pemerintah apalagi yang mandiri," kata pengisi suara dalam video tersebut.

Setelah itu, pihak Rumah Teduh membantu untuk mengurus administrasi terkait BPJS Kesehatan bagi Raya.

Namun, pihak rumah sakit hanya memberikan waktu 3x24 jam terkait kepengurusan administrasi tersebut sejak Raya pertama kali dirawat.

Jika melewati batas waktu tersebut, maka Raya akan masuk kategori pasien umum.

"Bila lewat dari tiga hari, maka administrasi Raya otomatis akan dicatat sebagai pasien dengan pembayaran tunai," ujar narator.

Nyatanya, birokrasi untuk mengurus BPJS Kesehatan bagi Raya begitu rumit. Pasalnya, relawan dari Rumah Teduh seakan hanya 'dioper' dari satu dinas ke dinas lain.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved