Vaksinasi Covid19

Menteri Kesehatan Targetkan Vaksinasi Covid-19 Rampung pada Januari 2022

Editor: Yaspen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan vaksinasi Covid-19 rampung pada Januari 2022.

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan vaksinasi Covid-19 rampung pada Januari 2022.

Hal itu mengacu pada target Presiden Jokowi yang meminta program vaksinasi selesai dalam kurun waktu 12 bulan.

"Kita mulai vaksinasi sekitar 13 Januari lalu."

Baca juga: Jokowi: Perbaikan Situasi Covid-19 Tetap Harus Kita Sikapi dengan Hati-hati dan Penuh Kewaspadaan

"Jadi kita mengejar target Januari tahun depan kita harapkan semuanya selesai," ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/8/2021).

Untuk memenuhi target tersebut, pihaknya terus mengejar suntikan vaksin sebanyak 50 juta dosis setiap bulan mulai September, Oktober, November, dan Desember.

Kini pihak Kementerian Kesehatan terus mengupayakan capaian suntikan vaksin setiap hari di angka 1,3 juta-1,4 juta.

Baca juga: Luhut: Beberapa Hari ke Depan Tren Kasus Positif Covid-19 dan Kematian Bakal Naik

"Sekarang 100 juta di Agustus."

"Kita ada September, Oktober, November, Desember."

"Kalau 4 bulan itu kita bisa capai rata-rata sebulan 50 juta, kita bisa dapat 200 juta tambahan suntikan."

Baca juga: DAFTAR Lengkap PPKM Jawa-Bali Hingga 30 Agustus 2021, Tangerang Raya Masuk Level 3

"Itu kita bisa hit mungkin di akhir tahun angka 300 juta," jelas mantan wamen BUMN ini.

Sejauh ini, menurut Budi, laju penyuntikan vaksinasi Indonesia sangat baik di tingkat dunia.

Untuk jumlah orang yang disuntik dosis pertama saja, Indonesia menempati rangking 6 di dunia dengan jumlah suntikan sekitar 58 juta.

Baca juga: INI Tiga Strategi Hidup Berdampingan dengan Covid-19 yang Sedang Dirancang Menkes

"Sedangkan untuk total dosis suntikan yang sekarang kita sudah 90 juta, kita either nomor 8 atau nomor 9 dunia."

"Padahal negara-negara yang memproduksi vaksin itu cuma ada lima."

"Jadi di luar lima negara tersebut kita rangkingnya cukup baik," ungkap Budi.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 57.779.716 (27,75%) penduduk hingga Senin (23/8/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 32.046.224 (15,39%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 23 Agustus 2021: 24.758 Orang Sembuh, 9.604 Pasien Baru, 842 Meninggal

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Baru Tersedia di Jabodetabek, Butuh Penanganan dan Penyimpanan Khusus

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 21 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 845.237 (21.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 667.911 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 461.357 (11.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 371.088 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 145.112 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 143.825 (3.6%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 126.693 (3.2%)

RIAU

Jumlah Kasus: 119.000 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 101.557 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 101.027 (2.5%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 88.070 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 83.951 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 62.516 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 56.391 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 56.350 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 51.296 (1.3%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 44.461 (1.1%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 44.080 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 41.600 (1.0%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 38.892 (1.0%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 33.638 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 31.216 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 30.840 (0.8%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 29.891 (0.8%)

ACEH

Jumlah Kasus: 29.743 (0.7%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 26.731 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 24.406 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 21.872 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 21.829 (0.6%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.122 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.205 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.379 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 11.043 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 10.727 (0.3%). (Rina Ayu)


--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "Tribunnews" group.
To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email to tribunnews+unsubscribe@googlegroups.com.
To view this discussion on the web, visit https://groups.google.com/d/msgid/tribun