Jalani Simulasi Simulasi Belajar Tatap Muka, Siswi SMPN 2 Kota Tangerang Optimis Masuk Kelas Sekolah Langsung Kelas 8
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - SMPN 2 Tangerang menjalani simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kepada beberapa siswa perwakilan di setiap kelas.
Tesya, siswi kelas 8 B yang mewakili siswa dari kelasnya yang mengikuti simulasi mengaku optimis menyambut sistem belajar tatap muka.
Selama mamasuki jenjang SMP kelas 7 kemarin, Tesya tidak menduga bahwa sekarang sudah berada di kelas 8.
Pasalnya, ketika masuk SMP, dirinya sama sekali belum pernah merasakan suasana belajar di sekolah secara langsung, sejak Pandemi Covid-19 melanda.
"Setelah ikutin simulasi barusan, semangat buat mulai belajar di sekolah langsung," ujar Tesya saat ditemui TribunTangerang.com, pada Senin (30/8/2021).
Baca juga: Rencana Sekolah Tatap Muka, Toko Penjual Seragam di Ciputat Diserbu Pembeli
"Tadi awal-awal mulai simulasi, sama sekali engga menyangka kalau sekarang sudah kelas 8. Abisnya setahun kemarin kan full belajarnya dari rumah," sambungnya.
Senada dengannya, Nadifa siswi perwakilan dari kelas 8 E, berharap kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat segera terlaksana.
Meskipun merasa senang dengan sistem belajar dari rumah karena bisa diselingi sambil beristirahat.
Namun, justru hal tersebut yang membuatnya kesulitan untuk memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru mereka.
Baca juga: Pilar Saga Ichsan Sebut PAUD di Kota Tangsel juga Bakal Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Pasalnya, kerap kali terjadi gangguan sinyal saat proses belajar secara daring berlangsung.
Dan ketika ada siswa mengajukan pertanyaan tentang materi yang terlewat, terkadang guru mereka tidak memperhatikan karena sedang dalam menyampaikan materi pembelajaran.
"Kalau belajar online itu suka enggak ngerti sama apa yang lagi dijelasin Bapak Ibu Guru. Misalnya nanya tentang materi yang tidak ngerti, itu lama juga di jelasinnya, karna gurunya ada yang enggak membaca pesan kita di aplikasi belajar itu," lanjut Nadifa.
"Terkadang juga ada guru yang enggak menjelaskan materi belajar, tiba-tiba udah ngasih tugas aja, kalau begitu kan jadi kita muridnya yang bingung," tambah Nadifa.
Oleh karena itu Nadifa menginginkan belajar tatap muka diterapkan, agar dapat mengerti materi yang disampaikan para guru. Terlebih mengingat tahun depan mereka akan memasuki kelas 9.