Aksi Terorisme

Taliban Bebaskan 5.000 Tahanan, Densus 88 Waspadai WNI Eks Kombatan yang Pulang dari Afganistan

Editor: Yaspen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Densus 88 Antiteror Polri mewaspadai pergerakan warga Indonesia (WNI) yang pulang dari Afganistan.

"Yang jelas JI dan JAD berbeda cara menyikapi kemenangan Taliban ini."

Baca juga: KISAH Juragan Becak Kayuh di Tangerang, Tak Patok Jumlah Setoran, Tinggal di Gubuk Dekat Parit

"Individu pro JI sangatlah suka cita dengan kemenangan ini, karena mereka mempunyai banyak kemiripan."

"Yaitu kelompok bersenjata dan punya tujuan jangka panjang mengubah negara," kata Huda saat dikonfirmasi, Minggu (22/8/2021).

Secara ideologis, kata Huda, kelompok JI dan Taliban memang berbeda.

Baca juga: Penyelidik Tak Lulus TWK: Kalau KPK Bergantung pada Koruptor Ceroboh Pakai Hape, OTT Wassalam

Akan tetapi, mereka diketahui memiliki visi yang sama terkait tujuannya dalam bernegara.

"Sebenarnya tidak mirip juga, karena Taliban ini bukan salafi jihadi seperti JI."

"Taliban itu sebenarnya secara mazab itu hanafi, dan ideologi itu maturidi."

Baca juga: Bareskrim Dalami Motif Muhammad Kece Sebar Konten Ujaran Kebencian Berbau SARA

"Cuma keberhasilan Taliban merebut kekuatan itu sama dengan impian JI," ulasnya.

Sementara, kata Huda, kelompok teroris JAD berbanding terbalik menyikapi kemenangan Taliban.

Dia bilang, organisasi terlarang ini justru kritis terhadap kemenangan Taliban menguasai Kabul.

Baca juga: KPK Klaim Tahu Keberadaan Harun Masiku, Bambang Widjojanto: Sengaja Diberi Tahu Biar Kabur

"JAD terkesan kritis dengan kemenangan ini."

"Karena bagi mereka, Taliban masih mau bekerja sama dengan orang-orang kafir seperti Cina dan Rusia, dan mereka dianggap lokal dari sisi perjuangan."

"Beda dari ISIS yang lebih mendunia-global ummah," jelasnya.

Baca juga: Tahun Depan Pemerintah Berikan Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum, Bebas Pilih Merek tapi Bayar

Di sisi lain, ia juga mengingatkan Taliban bukan kelompok militan yang solid.

Sebab, ada beberapa faksi di dalam Taliban yang kini berkuasa.

Halaman
1234