Vaksinasi Covid19

Wamenkes Bilang Herd Immunity Tak Terbentuk Meski 70-80 Persen Penduduk Sudah Divaksin Covid-19

Editor: Yaspen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, herd immunity alias kekebalan kelompok terbentuk jika mayoritas penduduk Indonesia sudah divaksinasi Covid-19.

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, herd immunity alias kekebalan kelompok terbentuk jika mayoritas penduduk Indonesia sudah divaksinasi Covid-19.

Saat ini menurut Dante, Kementerian Kesehatan melakukan analisis evaluasi situasi terkait herd immunity.

"Herd immunity tidak lagi 70 atau 80 persen."

Baca juga: Roy Suryo: PeduliLindungi Aplikasi Konyol, Tak Ada Verifikasi Sama Sekali

"Herd immunity (terbentuk) kalau sebagian besar masyarakat di Indonesia itu bisa tervaksinasi," ujar Dante dalam sambutan pembukaan sentra vaksinasi FKG UI yang disiarkan virtual, Senin (6/9/2021).

Vaksinasi merupakan satu dari empat pilar guna menyelesaikan pandemi secara cepat.

Ia mengatakan, program vaksinasi menjadi sangat penting, karena dari data yang tersaji menunjukkan angka kematian yang ada di rumah sakit, 94 persen adalah mereka yang belum tervaksinasi.

Baca juga: KPK Tahan 17 ASN Pemkab Probolinggo Pemberi Suap di Kasus Jual Beli Jabatan Kepala Desa

"Jadi akhirnya kegiatan vaksinasi ini menjadi salah satu gerakan yang penting untuk menjamin bahwa angka kematian akan menurun pada mereka terkena Covid-19," tuturnya.

Dante menuturkan, untuk bisa segera membentuk herd immunitym maka suntikan vaksinasi yang harus dilakukan adalah 2,3 juta dosis per hari.

"Tentu ini bukan merupakan program ekslusif Kementerian Kesehatan."

"Dengan bantuan dari alumni, dari institusi, dari swasta, dari perusahaan, dari organisasi sosial, TNI-Polri, maka kegiatan vaksinasi bisa dilakukan percepatannya," harap Dante.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 66.782.673 (31,86%) penduduk hingga Minggu (5/9/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 38.223.153 (18,26%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.

Baca juga: 207 Ribu Vaksin Covid-19 AstraZeneca Bantuan Belanda Tiba, Indonesia Sudah Terima 220,4 Juta Dosis

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Jokowi Bocor di Medsos, Menkominfo: Tanya Kementerian Kesehatan

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 5 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 852.692 (21.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 694.714 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 473.276 (11.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 387.060 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 152.721 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 151.664 (3.6%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 129.765 (3.2%)

RIAU

Jumlah Kasus: 124.909 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 108.555 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 105.831 (2.5%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 99.215 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 87.493 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 67.191 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 60.371 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 58.402 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 52.603 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 48.327 (1.1%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 47.368 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 43.857 (1.1%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 43.707 (1.0%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 37.161 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 34.401 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 32.883 (0.8%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 32.880 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 32.706 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 28.681 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 26.327 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 22.682 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 22.553 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.769 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.347 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.832 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 11.738 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.339 (0.3%). (Rina Ayu)