TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, semakin panjang pandemi Covid-19, maka semakin banyak pula mutasi Virus Corona.
"Satu problem dalam evaluasi pandemi adalah terjadinya mutasi dari virus."
"Semakin panjang pandemi berjalan, semakin banyak mutasi yang akan terjadi," ujar Dante dalam sambutan pembukaan sentra vaksinasi FKG UI yang disiarkan virtual, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Yahya Waloni Dikembalikan ke Bareskrim Usai Dirawat karena Pembengkakan Jantung
Untuk itu, vaksinasi menjadi framework penting untuk menurunkan laju penularan Covid-19.
Berkaca pada lonjakan kasus yang terjadi pada Juli lalu, satu penyebabnya ditengarai oleh kehadiran varian Delta.
"Kalau kita diamkan (pandemi ini) secara biologis natural, maka bisa mengadakan mutasi lebih lanjut."
Baca juga: Penyidik KPK Tak Lulus TWK: Harun Masiku Ada di Indonesia pada Agustus 2021
"Karena itu harus kita selesaikan program yang kita lakukan, adalah melakukan penurunan angka penularan di antara individu."
"Salah satunya adalah dengan menggunakan kegiatan vaksinasi," ucapnya.
Ia mengatakan, dari data yang ada, angka kematian di rumah sakit, 94 persennya adalah mereka yang belum tervaksinasi.
Baca juga: Wamenkes Bilang Herd Immunity Tak Terbentuk Meski 70-80 Persen Penduduk Sudah Divaksin Covid-19
"Jadi akhirnya kegiatan vaksinasi ini menjadi salah satu gerakan yang penting untuk menjamin bahwa angka kematian akan menurun pada mereka terkena Covid-19," tuturnya.
Terhitung 5 September kemarin, total lebih dari 100 juta orang telah mengikuti vaksinasi.
Rinciannya, 66,7 juta orang atau sekitar 32 persen telah menerima dosis vaksin pertama.
Baca juga: Jangan Dipakai Seumur Hidup! Usia Masker Kain Paling Lama Cuma 6 Bulan
Dan, 38,2 juta orang atau sekitar 18 persen menerima dosis vaksin lengkap (dosis satu dan dua).
Serta, 713 ribu orang atau 48,5 persen tenaga kesehatan telah menerima vaksin booster.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 66.782.673 (31,86%) penduduk hingga Minggu (5/9/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 38.223.153 (18,26%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: 207 Ribu Vaksin Covid-19 AstraZeneca Bantuan Belanda Tiba, Indonesia Sudah Terima 220,4 Juta Dosis
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Jokowi Bocor di Medsos, Menkominfo: Tanya Kementerian Kesehatan
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 5 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 852.692 (21.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 694.714 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 473.276 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 387.060 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 152.721 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 151.664 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 129.765 (3.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 124.909 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 108.555 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 105.831 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 99.215 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 87.493 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 67.191 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 60.371 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 58.402 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 52.603 (1.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 48.327 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 47.368 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 43.857 (1.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 43.707 (1.0%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 37.161 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 34.401 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 32.883 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 32.880 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 32.706 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 28.681 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 26.327 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 22.682 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 22.553 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 19.769 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.347 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.832 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 11.738 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 11.339 (0.3%). (Rina Ayu)