Virus Corona

Hari Ketiga Menggelar PTM, SMPN 5 Kota Tangerang Sediakan 10 Komputer untuk Belajar 2 Arah

Penulis: Gilbert Sem Sandro
Editor: Intan UngalingDian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana siswa-siswi SMPN 5 Kota Tangerang saat menjalani Pembelajaran Tatap Muka(PTM) di sekolah.

TRIBUNTANGERANG.COM, Tangerang - SMPN 5 Kota Tangerang terpilih menjadi salah satu dari 40 SMP Negeri maupun Swasta di Kota Tangerang yang menggelar pembelajaran tatap muka(PTM) pada tahap awal.

PTM   mulai digelar awal minggu ini, SMPN 5 Kota Tangerang membuka 10 kelas.

Kapasitas maksimal 50 persen atau hanya 18 siswa yang masuk di setiap kelas.

SMPN 5 Kota Tangerang juga mengantisipasi agar pembelajaran bisa dilakukan dalam satu waktu bagi siswa di sekolah dan di rumah.

Sistem pembelajaran juga menggunakan tatap muka dua arah yakni menyediakan komputer dan ponsel di setiap kelas yang terkoneksi dengan siswa yang belajar dari rumah masing-masing.

Kepala sekolah SMPN 5 Kota Tangerang, Sujiawati mengatakan, penggunaan komputer dan ponser itu untuk membantu murid belajar dari rumah.

Harapannya, para siswa juga dapat mengetahui materi yang diterangkan guru dari sekolah.

"Insya Allah pada PTM tahap awal ini, kita mencoba menerapkan pembelajaran tatap muka 2 arah siswa yang melakukan pembelajaran di kelas dan juga dari rumah, dengan waktu yang bersamaan," ujar Sujiawati kepada Tribuntangerang.com, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Arief R Wismansyah Imbau Siswa Terapkan Protokol Kesehatan saat Belajar di Sekolah

Baca juga: Antisipasi Klaster Kasus Covid-19 dari Kegiatan PTM, Sekolah Kerjasama dengan Puskesmas

Kepala SMPN 5 Kota Tangerang Sujiawati (Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro)

Sujiawati menjelaskan, cara kerja sistem pembelajaran dua arah tersebut memanfaatkan teknologi jaringan internet dan aplikasi belajar Google Meet.

Nantinya, setiap komputer yang berada di kelas akan terhubung dengan Google Meet yang sudah diisi siswa untuk menampilkan proses materi yangdiajarkan setiap guru di kelas.

Kemudian, guru tersebut menggunakan ponselnya masing-masing yang sudah tergabung dalam ruang Google Meet sebagai microfon saat guru berbicara.

Sujiawati mengatakan, siswa yang belajar dari rumah akan melihat jelas materi yang diterangkan guru, dan mendengarkan isi materi yang disampaikan gurunya masing-masing.

"Komputer itu layar dan kameranya besar, jadi siswa bisa menangkap semua aktivitas yang diterangkan guru di papan tulis," kata Sujiawati.

"Dan untuk hanphone itu nanti diletakkan guru di kantong seragamnya masing-masing,  jadi siswa dapat mengetahui isi materi yang diterangkan oleh gurunya itu," ujarnya.

Siswa SMPN 5 Kota Tangerang sedang mencuci tangan sebagai syarat sebelum masuk ke ruang kelas. (Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro)

Menurut Sujiawati, pihak sekolah lebih memilih penggunaan ponsel sebagai pengeras suara ketimbang headset agar penerapan protokol kesehatan dapat berjalan maksimal.

Halaman
12