BNPT Ungkap Kelompok Garis Keras di Indonesia Alihkan Dukungan dari ISIS ke Taliban

Editor: Yaspen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, kelompok garis keras di dalam negeri, kini mengalihkan dukungan dari ISIS ke Taliban.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan Taliban bukan kelompok militan yang solid.

Sebab, ada beberapa faksi di dalam Taliban yang kini berkuasa.

"Taliban juga belum bisa menguasai seluruh wilayah Afganistan."

Baca juga: BMKG Prediksi Awal Musim Hujan Terjadi pada September 2021, Puncaknya Januari 2022

"Artinya, beberapa jaringan liar teroris masih bisa berkeliaran, dan di sinilah yang harus negara waspadai."

"Dilepaskannya ribuan tahanan yang terkait jaringan teror yang perlu dilihat juga."

"Ingat bahwa Al Baghdadi, pendiri ISIS, itu dulu juga mantan tahanan yang dibebaskan," papar Huda.

Baca juga: Megawati Instruksikan Kader PDIP Tak Bicarakan Capres, Pengamat: Baliho Puan Juga Harus Diturunkan

Atas dasar itu, Huda mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati terkait dengan gerakan JI di Indonesia.

Sebab, beberapa faksi Taliban diketahui memang memiliki hubungan dengan JI.

"Ya terjadinya hubungan antara komponen JI dengan Taliban yang faksi pro Alqaeda."

Baca juga: PAN Masuk Koalisi Jokowi-Maruf Amin, Tiga Kadernya Dinilai Layak Masuk Kabinet Indonesia Maju

"Yang jelas yang berkuasa hari ini tidak pro Alqaeda."

"Tapi beberapa faksi kecil mereka ada yang pro Alqaeda," terangnya.

Sementara, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengaku belum mendapatkan informasi terkait kemungkinan adanya simpatisan Taliban di Indonesia.

Baca juga: Luhut: Kena Covid-19 Bukan Aib, yang Penting Jangan Sampai Meninggal

"Kita belum dapatkan informasi itu."

"Kita sedang lakukan penyelidikan ada kaitannya atau tidak," kata Argo kepada wartawan, Minggu (22/8/2021).

Argo menuturkan, pihaknya masih belum menentukan apakah ada keterkaitan kelompok Taliban di Afganistan, dengan kelompok-kelompok teroris yang ada di Indonesia.

Baca juga: 5 Topik Dibahas Jokowi Bersama Pimpinan Parpol Koalisi, Termasuk Nasib Ibu Kota Negara Baru

Halaman
1234