TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Bupati Tangerang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Endang, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI) Kabupaten Tangerang, salah satu kelompok mahasiswa yang melakukan aksi mengatakan, ratusan mahasiswa tersebut melakukan aksi sejak Rabu(13/10/2021) pukul 10.00 WIB
Namun, unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga di area depan kantor orang nomor satu di Kabupaten Tangerang itu.
Setelah melakukan unjuk rasa lebih dari tujuh jam, para mahasiswa yang melakukan aksi tersebut akhirnya membubarkan diri pukul 17.30 WIB.
"Kita tadi mulai aksi sejak pukul 10.00 WIB dan baru bubar menjelang shalat maghrib tadi," ujar Endang saat diwawancarai Wartakotalive.com, beberapa saat usai massa aksi membubarkan diri.
"Mahasiswa yang melakukan demonstrasi tadi, bubarnya secara kondusif. Satu persatu kelompok mahasiswa bubar dengan kendaraan pribadi dan juga menumpangi angkutan umum," imbuhnya.
Melalui pantauan Wartakotalive.com pukul 17.35, situasi di depan gedung Bupati Tangerang telah kondusif.
Tidak terlihat kerumunan mahasiswa yang masih bertahan, hanya terlihat beberapa mahasiswa yang hendak pulang.
Selain itu, petugas dari kepolisian juga sudah tidak terlihat berjaga di lokasi yang menjadi aksi demonstrasi tersebut.
Hanya terlihat beberapa barrier berwarna orange yang digunakan oleh petugas, untuk membatasi mahasiswa masuk kedalam kawasan gedung.
Polisi Banting Pendemo
Salah satu peserta demo di depan Kantor Bupati Tangerang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (13/10/2021) mendapatkan aksi kekerasan dari pihak kepolisian.
Diketahui pendemo tersebut bernama Faris yang dibanting oleh polisi hingga kejang-kejang dan pingsan saat demo di kantor Bupati Tangerang.
Video polisi banting pendemo itu pun viral di media sosial.
Pasalnya, pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian dianggap berlebihan.