Kemudian komunikasi sudah mulai menyambung meski sesekali kambuh misalnya pakai baju seragam milik ayahnya karena H sejak dulu bercita cita ingin jadi PNS," Tuturnya
Nasib yang sama juga dialami Zf, ibu dari KO (39).
Ia sudah belasan tahun merawat anak kedua dari empat bersaudaranya.
Tak terhitung uang yang sudah dikeluarkan untuk biaya pengobatan.
Diungkapkanya, sang buah hati terkena gangguan jiwa dampak tidak kuat mempelajari pelajaran yang didalami.
"Anak saya itu kuliah disalah satu universitas di Palembang diluar mata kuliah yang diambil dikampus anak saya juga mendalami kitab tapi tampaknya ia tidak kuat mempelajari hal itu," ungkapnya.
Saat ini, selain rutin pengobatan ia dan keluarga terus berusaha agar KO bisa kembali sehat salah satunya dengan memberikan kesibukan dirumah.
Salah satunya dengan aktivitas ternak kambing.
"Kalau ngamuk tidak pernah, tetapi jika ia melihat sesuatu hal yang menurutnya salah suka berbicara sendiri.
Sejak alami gangguan jiwa tepaksa kuliahnya dihentikan," terangnya.
Berbeda dengan S, ODGJ yang disebabkan akibat kecanduan narkoba.
Sang ibu terkadang merasa lelah dan takut lantaran S kerap mengamuk dan memberontak.
Diceritakannya, sebelum mengalami gangguan jiwa S mengkonsumsi barang terlarang diduga narkoba.
Akibat kecanduan membuatnya kerap memberontak karena tidak bisa membeli barang terlarang tersebut lantaran tidak ada uang.
"Saat ini kita rutin memberikan obat sesuai anjuran dokter dan Alhamdulillah jika diberikan obat dia tenang.