TRIBUNTANGERANG.COM, KARANG TENGAH - PAUD Anyelir yang berada di Kelurahan Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, ditutup akibat tidak mampu membayar uang iuran yang ditagih oleh Ketua RW 04 sebesar Rp 750.000.
Mengetahui hal tersebut, Camat Karang Tengah, Malkan Al Masqo, langsung turun tangan ke lokasi Posyandu yang menjadi tempat belajar anak-anak PAUD Anyelir.
Melalui pantauan Wartakotalive.com, Malkan Al Masqo mendatangi lokasi posyandu dengan didampingi oleh Lurah Pedurenan, beberapa personil trantib serta Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kota Tangerang.
Setibanya di lokasi, Malkan langsung berkomunikasi dengan pengelola PAUD Anyelir serta petugas RT setempat.
Menurutnya, permasalahan penutupan PAUD tersebut hanyalah masalah kurangnya komunikasi serta koordinasi antar pengurus.
"Jadi permasalahan penutupan PAUD ini hanya karena kurangnya komunikasi antar ketua RW sebagai pemegang kunci posyandu dengan pengelola PAUD sendiri," ujar Malkan Al Masqo kepada awak media di lokasi kejadian, Kamis (18/11/2021).
"Sudah kami tengahi tadi, ternyata hanya masalah komunikasi saja kok yang kurang," sambungnya.
Kemudian, ketika ditanyai terkait dugaan RW 04 yakni MAK melakukan tindakan pungutan liar dengan meminta uang iuran sebesar Rp750.000, Malkan menyebut masih akan mendalaminya.
Ia pun telah menugaskan petugas Kelurahan Pedurenan untuk meluruskan dugaan persoalan pungli tersebut.
"Saya juga belum jelas itu (dugaan pungli) nanti coba kita cek kembali apakah ada pungutan pungutan seperti itu," kata Malkan.
"Kami sudah tugaskan agar kelurahan melakukan koordinasi dengan RW dan pihak pengelola PAUD, rencananya nanti malam mau di musyawarahkan," imbuh dia.
Kendati demikian, Malkan memastikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka(PTM) di PAUD Anyelir tersebut, akan kembali dilaksanakan didalam gedung posyandu itu.
Pasalnya, Malkan menilai, gedung posyandu merupakan fasilitas umum dan fasilitas sosial milik Pemerintah Kota Tangerang.
Sehingga, siapapun berhak menggunakannya, tanpa harus melakukan pembayaran atau dana upeti apapun.
"Sudah clear, ini hanya masalah komunikasi yang kurang saja. Besok InshaAllah anak-anak bisa kembali menggunakan gedung posyandu sebagai tempat belajar," ucapnya.
Baca juga: Melihat Efek Samping, Respons Antibodi, dan Efikasi Vaksin Zifivax yang telah Mendapatkan Izin BPOM
Baca juga: TAK LAGI REPOT! Begini Cara Cetak KK, Akta Kelahiran, dan Kependudukan Secara Mandiri
Baca juga: ALHAMDULILLAH, Saudi Arabia Kembali Buka Umrah untuk Jemaah Indonesia, Simak