WARTAKOTALIVE.COMĀ GAMBIR -- Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait pembangunan sumur resapan yang menimbulkan polemik di kalangan masyarakat.
Ia juga menyebut, apabila tidak ada evaluasi secara menyeluruh maka tidak akan meloloskan anggaran sumur resapan untuk tahun 2023 mendatang.
Politikus PDIP ini juga mengatakan, pada 2022 anggaran sumur resapan sudah dicoret lantaran dinilai tidak efektif mengatasi banjir.
Video: Sejumlah Kali Meluap, Ancol Banjir Setinggi 50 Sentimeter
"2022 tidak kami anggarkan. Kalau memang hasilnya bagus kajiannya, kami anggarkan kembali di 2023. Kalau memang tidak, ya tidak perlu kami anggarkan," ucap Ida kepada wartawan, Senin (06/12/21).
Lanjutnya, Ida meminta proyek sumur resapan dievaluasi secara menyeluruh, termasuk titik-titik sumur resapan yang mengundang polemik seperti di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Harapan saya dinas atau pihak ketiganya harus membuat pengganti sumur resapan yang ditutup (aspal), non-APBD! Jangan minta tambah uang," ucapnya.
Baca juga: Ada 17 Kecamatan di Kabupaten Tangerang Tergolong Rawan Banjir
Baca juga: JADWAL SIM Keliling dan Samsat Tangerang Kota Senin 6 Desember Serta Syarat Perpanjangan
Sebagai informasi, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, meninjau langsung perbaikan drainase vertikal di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (5/12/2021).
Dalam peninjauan tersebut, Yusmada juga memanggil rekanan proyek/kontraktor dari pekerjaan drainase vertikal untuk dilakukan evaluasi langsung di lokasi.
"Saya selaku pengguna anggaran Kepala Dinas SDA memanggil pelaksana dari pembangunan drainase vertikal ini dan melakukan pemeriksaan terhadap kekurangakuratan atau ketidaksempurnaan atas pekerjaan (drainase vertikal) ini," ucap Yusmada dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/12/2021).
"Kita sudah memberikan teguran kepada mereka untuk dalam waktu secepatnya melakukan perbaikan dan menyempurnakan secara benar agar drainase vertikal ini berfungsi baik sesuai dengan yang kita harapkan," tambahnya.
Baca juga: Daftar Nama Kereta Api yang Beroperasi Bulan Desember Keberangkatan Stasiun Senen, Gambir, Kota
Lanjutnya, kata Yusmada, bahwa konstruksi penutup pada drainase vertikal di Jalan Lebak Bulus III sebelumnya kurang sempurna, sehingga mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
Maka dari itu, pihaknya memerintahkan kontraktor yang bersangkutan untuk segera memperbaikinya.
"Drainase vertikal ini sudah terbangun, kemarin itu konstruksi tutupnya kurang sempurna, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan pengguna jalan. Karena itu, saya minta ini dibuat rata semaksimal mungkin, sehingga jalan ini dapat berfungsi baik, aman, nyaman bagi kendaraan berlalu lintas," ungkapnya.
"Di sisi lain, kita juga harus memastikan drainase vertikalnya juga berfungsi sesuai dengan kebutuhan, jadi ini kita lihat lubangnya kita kembalikan lagi. Tapi, saya minta drainase vertikal ini harus berfungsi baik. Nanti di sepanjang jalan (Lebak Bulus III) akan ada tangkapan air (water trap) yang akan terhubung langsung ke drainase vertikal, itu yang kita minta ke kontraktor untuk menyempurnakan kegiatan ini," jelasnya.
Baca juga: Tetapkan 5 Wilayah Rawan Banjir, Pemkot Tangerang Siagakan Pompa Air dan Alat Berat
Dirinya juga memperingatkan seluruh rekanan dan kontraktor di wilayah Pemprov DKI Jakarta untuk mengerjakan semua proyek dengan sebaik mungkin, baik dari segi perencanaan hingga eksekusi.
Sehingga, hasil yang diperoleh dapat secara langsung dirasakan masyarakat.
"Ini (drainase vertikal di Lebak Bulus III) menjadi pesan bagi semua rekanan, ada 29 vendor yang melaksanakan ini, kami minta untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin. Artinya, bekerja secara terencana dengan baik, pelaksanaannya juga baik, memastikan output produknya benar, dan yang terpenting manfaatnya juga bisa didapatkan untuk mengalirkan air menuju drainase vertikal," ungkapnya. (m27)