TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Empat orang remaja putra ditetapkan sebagai tersangka insiden tawuran dua kelompok pelajar yang terjadi di Jalan Ciater Raya, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin mengatakan insiden tawuran tersebut hingga menyebabkan seorang pelajar berinisial M (16) tewas akibat terkena sabetan senjata tajam (sajam).
"Dari kejadian tersebut satu orang korban meninggal dunia terkena senjata tajam. Dan upaya penyelamatan sebenernya sudah dilakukan sama temannya di bawa ke rumah sakit dan akhirnya tidak tertolong hingga meninggal dunia," katanya saat ditemui di Mapolres Tangsel, Serpong, Senin (13/12/2021).
Iman menuturkan keempat tersangka ditetapkan sebagai tersangka tersebut masing-masing berinisial MI, SWS, HN, dan MD.
Menurutnya tersangka MD tak lagi berstatus sebagai pelajar.
Sedangkan, 3 orang tersangka lainnya masih berstatus sebagai pelajar.
"Satu orang yang menggunakan senjata tajam menyabet tangan si korban usianya sudah 19 tahun dan kami perlakukan sebagai orang dewasa," ungkapnya.
Diketahui, tawuran antar dua kelompok pelajar pecah di Jalan Ciater Raya, Serpong, Kota Tangsel pada Rabu, 8 Desember 2021 sore.
Akibat tawuran tersebut, seorang pelajar berinisial M (16) tewas bersimbah darah akibat tersabet senjata tajam (sajam) yang digunakan pada insiden tawuran tersebut.
Baca juga: Cara Cek Penerima BSU Rp1 Juta Lewat bsu.kemnaker.go.id atau WhatsApp dan Cara Pencairannya
Baca juga: Kisah Keluarga Komplotan Copet Asal Jakarta Beraksi di Sirkuit Mandalika, Ayah, Ibu, Anak, Tersangka
Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin mengungkapkan insiden tawuran dua kelompok pelajar itu ditengarai aksi saling ejek.
"Awal mula kejadian dikarenakan berselisih karena diejek kalah bertanding saat bermain futsal," katanya.
Iman menuturkan awal mula dua kelompok pelajar yang berasal dari SMK Ruhama Ciputat dan SMK Islamic Ciputat yang bertanding futsal.
Hasil pertandingan yang tak sesuai harapan, membuat pelajar dari SMK Ruhama Ciputat mengirim pesan melalui Instagram ke SMK Islamic untuk bentrok.
Namun saat tiba di Jalan Ciater Raya, kelompok pelajar dari SMK Ruhama justru bentron dengan SMKN 1 Tangsel yang telah bersiap untuk bentrok.
Akibatnya seorang pelajara tewas setelah tersebut sajam dari peristiwa tawuran antar dua kelompok tersebut.