TRIBUNTANGERANG.COM, KARAWANG -- M Rayhan Putra (17) pelajar SMK Karya Utama korban meninggal insiden mobil elf masuk jurang, sempat ragu untuk berangkat mengikuti kegiatan sekolah di wilayah Tegalwaru, Kabupaten Karawang.
Hal itu diungkapkan oleh orangtua korban, Yana Mulyana (44) kepada TribunBekasi.com usai pemakaman anaknya di TPU Sadamalun, pada Sabtu (12/2/2022).
Yana menceritakan, saat hendak berangkat anaknya sempat bingung untuk ikut atau tidak dalam kegiatan tersebut.
Video: Mobil Elf Angkut Puluhan Pelajar Masuk Jurang di Karawang, Satu Orang Meninggal
"Waktu mau ikut ke sana dia agak bingung juga ikut atau enggaknya, kayak sudah firasat aja. Intinya masih kebingungan bakal ikut atau enggak," ungkap Yana Mulyana.
Menurutnya, anaknya merupakan sosok yang baik hati, penurut dan bisa membanggakan orangtuanya.
Yana Mulyana tak menyangka atas kejadian meninggal anaknya tersebut saat hendak mengikuti kegiatan sekolah tersebut.
Baca juga: Rayhan Jadi Korban Meninggal Insiden Mobil Elf Terjun ke Jurang di Karawang, Pendiam dan Baik
"Kejadiannya tidak disangka-sangka saya juga bingung harus bicara apa. Intinya untuk almarhum sendiri penurut anaknya engga terlalu banyak tingkah gimana gitu. Ini mungkin yang terbaik buat beliau alhamdulillah semua belasungkawa ke anak saya yang terlihat dicintai banyak orang tetangga dan teman-temannya," kata Yana Mulyana.
M Rayhan Putra (17) menjadi korban meninggal insiden mobil Elf nomor polisi T 9756 DA yang masuk ke jurang di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang.
Raihan menjadi korban meninggal dari insiden mobil yang mengangkut puluhan pelajar SMK Karya Utama tersebut.
Pantauan TribunBekasi.com, jenazah Rayhan dibawa mobil ambulans dari rumah duka di Jalan Ki Haji Agus Salim Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat untuk menuju ke tempat pemakaman umum (TPU) sekira pukul 08.00 WIB.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Angkut Belasan Pelajar Jatuh ke Jurang
Iring-iringan kendaraan juga ramai untuk menuju ke TPU Sadamalun Karawang tak jauh dari rumah duka.
Saat prosesi pemakaman, isak tangis tak terbendeng dari ibu maupun bapak korban.
Beberapa teman seusianya juga terlihat menangis saat melihat jenazah almarhum dimasukkan ke dalam liang lahat.
Sang ibu, Yana Mulyana, tak kuasa tangis dan harus dipapah tetangga dan saudaranya saat melihat prosesi pemakaman anaknya.
Baca juga: Selain Menewaskan Anak Gubernur Kaltara, Kecelakaan di Senen Juga Menewaskan Wanita Kader PSI