TRIBUNTANGERANG.COM, MEDAN -- Kericuhan terjadi di depan kantor Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Senin (7/3/2022).
Kericuhan terjadi ketika massa hendak membakar ban namun dihalau oleh polisi.
Beberapa polisi juga menginjak ban yang hendak dibakar. Hal ini membuat massa bereaksi.
"Jangan ada bakar-bakar, bahaya!" seru polisi.
Baca juga: Ahmad Riza Patria : Anggaran Sirkuit Formula E Bertambah Rp10 Miliar untuk Biaya Lintasan Permanen
Tindakan polisi memantik reaksi massa sehingga terjadi aksi dorong-dorongan antara mahasiswa hingga hingga ke tengah jalan.
Imbasnya, terjadi kemacetan lalu lintas di sekitar kantor Wali Kota Medan.
Di sisi lain, polisi sempat mengamankan empat mahasiswa ke dalam mobil patroli. Namun mereka akhirnya dilepaskan.
Massa KAMMI berunjuk rasa dalam momentum setahun kepemimpinan Bobby Nasution di Kota Medan. Mereka menagih janji kampanye Bobby-Aulia.
Baca juga: Sales Palsu Beraksi di Dealer Honda, Korban Diminta Transfer Puluhan Juta Rupiah
Para mahasiswa juga mendesak Wali Kota Medan mempercepat perbaikan drainase dan jalan agar anggaran Rp 1 triliun terserap 90 persen.
"Kita lihat satu tahun ini ketidakseriusan Wali Kota Medan dalam penanganan banjir, kemudian mengenai pemberantasan narkoba juga tak kunjung selesai," ungkap Ketua Umum KAMMI Medan, Putra Rajanami.
"Kami akan terus melakukan aksi sebagai bentuk aspirasi kami untuk kota Medan," ujarnya.
KAMMI Medan juga menuntut Bobby Nasution untuk segera merealisasikan janji-janji kampanye terutama untuk isu lingkungan, kriminalitas, korupsi, transportasi, ekonomi, kesenjangan sosial, dan pendidikan.
Baca juga: BKSDM Kota Tangerang Luncurkan Terobosan Aplikasi SPION Mudahkan Pengembangan Kepegawaian
"Kita menuntut Wali Kota Medan untuk segera meningkatkan kualitas lingkungan di kota Medan, mengatasi bencana banjir, dan menormalkan sungai," ucap Putra.
Sementara itu, pasca terjadi keributan saat aksi, pihak KAMMI Medan melakukan aksi di seberang kantor Wali Kota Medan. (*)
Sumber: Tribun-Medan.com