Banten

Andika Hazrumy Klaim Kemiskian Berkurang 15.000 Orang dan Pengangguran Minus 99.000 Orang

Penulis: AndikaPanduwinata
Editor: Intan UngalingDian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dalam Rapat paripurna DPRD Banten di Gedung DPRD Banten, Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Jumat (11/3/2022).

Jumlah pengangguran berkurang signifikan sebanyak 99.000 orang. 

Baca juga: Andika Hazrumy Tinjau Lokasi Banjir, Minta Perhatian Masyarakat terhadap Kondisi Sungai Cibanten

Baca juga: Andika Hazrumy Intruksikan OPD Bergerak Cepat Bantu Warga Terdampak Gempa di Banten

Andika mengatakan, wabah Covid-19 belum berakhir,meski begitu Pemprov Banten masih dapat mewujudkan pembangunan.

Seperti menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, Pemprov Banten mendapatkan sejumlah prestasi dan penghargaan. 

Prestasi tersebut di antaranya penilaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 5 tahun berturut-turut.

Peringkat dua penghargaan pencegahan korupsi dari KPK, Provinsi sangat inovatif dari Kemendagri, peringkat pertama manajemen kepegawaian dari BKN.

Predikat Provinsi informatif dari Komisi Informasi Republik Indonesia. 

Untuk pencapaian dalam bidang pembangunan infrastruktur, Pemprov Banten telah merevitalisasi Banten Lama, membangun stadion Banten International Stadium.

Membangun Jembatan Bogeg di Kota Serang, membangun jembatan Ciberang sebagai akses wisata negeri di atas awan di Kabupaten Lebak.

Serta tercapainya 98 persen dari 762 km jalan provinsi dalam kondisi mantap. 

"Berikutnya, tertanganinya 1.823 rumah tidak layak huni dan saat ini sedang dibangun 3 ruas jalan baru yaitu jalan akses Cikeusal-Boru, Tonjong-Banten lama dan Lingkar Baros,” ujar Andika.

Semua pencapaian tersebut, kata Andika, sudah sesuai  Perda 10/2019 tentang Perubahan RPJMD tahun 2017-2022, yang telah menetapkan 5 prioritas pembangunan daerah.

Lima prioritas pembangunan daerah yaitu mempercepat pemulihan pandemi Covid-19, meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Memperkuat infrastruktur untuk interkonektivitas wilayah dan daya saing daerah. 

"Berikutnya memacu pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor unggulan dan memperkuat tata kelola pemerintahan," kata Andika Hazrumy.