Seleb

Cerita Ifan Seventeen Selamat dari Tsunami, Terombang Ambing di Laut dan Pasrah Jika Meninggal

Penulis: Arie Puji Waluyo
Editor: Lilis Setyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ifan Seventeen

Ifan pun panik dan menyikut orang tersebut agar ia juga bisa selamat di tengah laut.

"Gua bilang, 'jangan pegang tangan gua, pegang barang lain. Kalau narik tangan gua kita berdua mati'. Gua sikut kepalanya, ya panik semua," terangnya.

"Tapi gak tau kenapa dia bisa dengar instruksi gua. Ya ada meja dia pegang itu. Kita berdua sama sama megang meja itu masih ngapung," tambahnya.

Baca juga: Ifan Govinda Menyesal Telat Menikah, Ternyata Menjalani Rumah Tangga Lebih Nikmat

Ketika mengapung di atas laut sambil memegang meja, muncul korban selamat lain yang juga memegang meja yang ada bersama Ifan dan kemudian mereka tenggelam.

"Gua sempat nyerah, udah cukup deh usaha gua, 'ya Allah udah cukup gua. Gua udah capek gak ada tenaga lagi. Terima gua baik atau buruknya, gua bukan hamba lu yang baik. Gua pulang' gitu," katanya.

Namun, Ifan pun baru sadar akan fungsi tubuh, di mana setiap lubang yang ada ditubuhnya akan menutup otomatis yang bertahan selama 20 menit.

"Pilihannya antara gua buka mulut mati cepat atau gua tahan matinya 15-20 menit lagi. Bayangan gua di film, lemas capek nanti gua pingsan ada nelayan yang nyelamatin gua," ucapnya.

Baca juga: Ifan Govinda Cari Regenerasi Baru Lewat Ajang We Can Be Winners

"Pikiran itu tertanam dalam memori otak gua. Gua memilih matinya 20 menit lagi siapa tau diselamatin. Gua baca lah dua kalimat syahadat, kenapa? Karena takutnya tidak selamat gua lupa baca itu," tambahnya.

Dewi fortuna seakan memihak Ifan.

Ketika sedang berontak di dalam laut karena tenggelam sambil mendengar denyut nadinya sendiri, ia memegang sebuah peti yang ternyata adalah hardcase lighting.

"Mata gua udah redup ya melek lagi. Apaan nih. Gua naik keatas dan berenang lagi dan pegang kotak tersebut. Ada cewe dan cowok berenang dan pegangan kotak juga. Terus gua minta mereka dorong kotak ini jauh dari kerimunan di laut itu," jelasnya.

Baca juga: Gempa dirasakan Hingga ke Lampung, tidak Berpotensi Tsunami

Saat berusaha selamat dengan pertolongan kotak, Ifan pun mendengar teriakan permintaan tolong.

Dari teriakan yang ramai sampai keheningan karena korban yang tak selamat.

"Ngapung di tengah laut tiba tiba mayat nyentuh badan gua. Mayat ngelewatin kita banyak banget. Udah hening ada anak kecil dan ibu ibu. Di kotak berlima hidup semua," katanya.

"Gua satu kotak itu lima orang, satu diantaranya pegawai hotel yang ngefans sama gua," sambungnya.

Halaman
123