Ketika melihat sekitar, Ifan melihat setitik cahaya yang berasal dari daratan. Ia bersama yang lainnya mendorong peti kearah daratan agar bisa selamat.
Baca juga: BMKG Pastikan Gempa Bumi di Banten Tidak Potensi Tsunami, Dangkal Akibat Aktivitas Subduksi
"Abis itu, si pegawai hotel teriak teriak ke daratan, 'Ifan Seventeen disini'. Dia seakan nyelametin gua. Dia jual nama gua. Gua minta dia gak teriak, 'semua orang kalau pa Jokowi ada di sini gak akan diselamatin' gitu," terangnya.
Selama dua jam terombang ambing di tengah laut, Ifan membaca salawat nabi karena ia tak tahu kemana arah dari peti ini mengapung, meski ia berusaha mendorongnya ke daratan.
"Kemudian, ternyata nyentuh karang. Gua berdiri, air laut seleher gua. Nah pegawai hotel ini dia kelelep gitu akhirnya gua pegangin. Satu tangan gua pegang karang, satunya pegang pegawai ini. Orang yang di peti otomatis teriak teriak nangis nangis," jelasnya.
"Gua cuma bisa teriak, semangat semangat. Posisi mereka berdua ada diatas kotak. Terus peti menjauh dari gua dan keseret ke tengah laut lagi," tambahnya
Ifan Seventeen mengakui, ia selamat sampai ke tepi laut karena mengikuti arus ombak yang mengarah ke daratan.
"Jadi gua ikutin arusnya sampai akhirnya gua sampai daratan dan selamat. Ketemu orang dan gua dibawa ke klinik," ujar Ifan Seventeen. (Arie Puji Waluyo/ARI).