Oleh karena itu, Ibnu mengajak masyarakat untuk meminimalisir penyebaran virus PMK yang tengah meroket dalam tiga pekan terakhir.
Dampak yang diakibatkan wabah PMK yakni kerugian peternak atau pedagang hewan kurban.
Jika hewan-hewan terjangkit PMK dan tidak dapat disembuhkan, maka akan dilakukan pemotongan terhadap hewan tersebut.
"Makanya kami ajak masyarakat untuk sama-sama menjaga penyebaran virus PMK yang lagi muncul sekarang ini."
"Memang PMK bisa disembuhkan tapi ada hewan yang tidak disembuhkan, apalagi bila yang diserang itu penyakit kuku."
"Karena kalau dalam jangka waktu 14 hari hewan ternak itu belum sembuh, kita akan memotongnya dan si pedagang jadinya rugi, karena menjualnya bukan dengan harga momen Idul Adha," ucap Ibnu Ariefyanto.