TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang mengimbau kepada peternak di Kota Tangerang tidak saling mengunjungi lapak peternak lainnya.
Alasannya, hal itu untuk mencegah penularan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Tangerang yang tengah merebak saat ini.
Kepala Bidang Pertanian DKP Kota Tangerang Ibnu Ariefyanto mengatakan, pemilik hewan ternak berpotensi menjadi medium pengantar wabah PMK.
Penularan wabah PMK dinilai dapat berkembang lebih cepat di antara sesama individu yang berhubungan dengan hewan ternak.
"Untuk mengantisipasi penyebaran PMK saat ini, kami mengimbau kepada para peternak di Kota Tangerang tidak saling berkunjung antara satu lapak ke lapak yang lain," ujar Ibnu Ariefyanto di Gedung Cisadane, Kota Tangerang, Selasa (14/6/2022).
Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak mengunjungi lebih dari satu lapak pedagang atau peternak dalam satu hari.
Baca juga: Hewan Ternak Tertular PMK di Kota Tangerang Meroket hingga 500 Kasus dalam 3 Minggu
Baca juga: Hewan Ternak dari Luar Kota Tangerang Dilarang Masuk setelah 253 Hewan Ternak Tertular PMK
Wabah PMK terjadi menjelang momen perayaan Hari Raya Idul Adha 2022.
Masyarakat Indonesia memiliki tradisi berkurban menggunakan hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba, saat Idul Adha tiba.
"Karena banyak masyarakat yang mau mencari hewan kurban untuk Idul Adha yang sesuai dengan keinginannya, jadi mereka mengunjungi setiap lapak pedagang, nah itu jangan ya," katanya..
"Sebab tanpa kita sadari, dengan kita mendatangi lebih dari 1 lapak pedagang hewan kurban, kita sudah membawa virus PMK ke hewan yang ada di lapak itu," ujarnya.
Setiap melakukan sosialisasi dan pemeriksaan hewan ternak, kata Ibnu, DKP Kota Tangerang hanya mendatangi satu lapak pedagang dalam sehari.
Upaya tersebut untuk menghindari penularan virus PMK kepada hewan ternah di lapak peternak lainnya.
Menurutnya, manusia dapat menjadi medium penularan wabah PMK bagi hewan ternak, lantaran telah beraktivitas di peternakan sebelumnya.
"Jadi kami petugas DKP juga melakukan pengecekan dan pengobatan hewan ternak hanya mengunjungi satu lapak setiap harinya," ucapnya.
"Apalagi kami petugas yang berinteraksi langsung dengan hewan ternak itu kan, seperti menginjak sekamnya, kotorannya, makanannya secara langsung," ujarnya.
Baca juga: Fatwa MUI Seputar Sapi Terkena PMK Buat Minto Merasa Lega
Baca juga: Ada Laporan Hewan Ternak yang Memiliki ciri-ciri PMK di 3 peternakan Kota Tangerang