Klakson tersebut dibunyikan saat mendekati pintu perlintasan kereta tanpa palang pintu yang kerap menjadi lalu lalang masyarakat sekitar.
Puluhan warga menunggu kereta itu melintas. Mereka juga membahas dan mengingat kejadian kecelakaan yang terjadi dua hari lalu.
Warga sekitar sejak pukul 09.00 WIB sudah memenuhi lokasi kejadian. Mereka juga ada yang datang dari jauh ingin melihat pintu perlintasan kereta api itu.
Ketika ada pengendara yang ingin melintas perlintasan kereta, beberapa warga laki-laki berteriak kepada pengemudi agar berhenti.
Saat itu, personel polisi, Jasa Raharja, dan PT KAI juga berada di tempat kejadian perkara (TKP) memantau jadwal kereta yang melintas.
Sementara itu, sopir odong-odong yang membawa penumpang dan ditabrak kereta telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Serang Kota.
Baca juga: Mengenang Kejadian Kereta yang Tabrak Odong-odong yang Tewaskan 9 Orang, Melintas Tepat Pukul 11.00
Sebelumnya, status sopir odong-odong masih sebagai saksi.
Peristiwa odong-odong tertabrak kereta api itu terjadi di perlintasan tanpa palang Desa Cilebu, Serang, Banten.
Dari 20 penumpang, sembilan di antaranya tewas dalam peristiwa tersebut.
Seluruh penumpang tewas merupakan warga Desa Cibetik, Kecamatan Walantaka, Serang, yang letak desanya tak jauh dari lokasi kejadian.
Kronologi kejadian berawal dari mobil odong-odong yang membawa rombongan warga Cibetik menuju Kragilan.
Ketika tiba di perlintasan kereta, sopir odong-odong terus melaju untuk melintasi perlintasan kereta. Dia diduga tidak melihat kedatangan kereta api dari arah Merak
Dalam hitungan detik, mobil odong-odong ditabrak di bagian belakang hingga mobil odong-odong terpental.
Sembilan nyawa melayang kejadian naas tersebut dimakamkan Selasa (26/7/2022).